Kunjungan Jusuf Kalla, yang saat ini juga berstatus sebagai calon presiden berpasangan dengan cawapres Wiranto yang diusung oleh Partai Golkar dan Hanura, hanya sebatas kunjungan silaturrahim seorang Sumando Minang kepada pituo Minang yang ada di Jakarta.
"Pak Haroen Zain adalah seorang inspirator dan motivator masyarakat MinangBeliau adalah seorang gubernur yang mampu membangkitkan semangat orang Minang di saat mental masyarakatnya sedang jatuh
BACA JUGA: SBY Kembalikan Laporan Kekayaan ke KPK
Bagi saya pribadi, Pak Haroen merupakan sumber inspirarasi," kata JK, yang didampingi Fahmi Idris.Capres JK juga menegaskan bahwa hari-hari yang dia lalui, baik sebagai kepala keluarga dan wakil presiden selalu dikelilingi oleh orang Minang
Jadi, lanjut JK, berkunjung ke rumah Haroen Zain dan hadir di tengah-tengah masyarakat Minang bukanlah sesuatu yang asing lagi
BACA JUGA: Empat Kursi Gerindra Hilang
"Terlepas dari hubungan tersebut, terkait dengan rencana saya akan maju sebagai calon presiden dalam Pemilu 2009 Juli mendatang, saya sangat mengharapkan doa dan semangat dari Mamak Rumah dan Bundo Kanduang baik yang ada di kampung maupun di rantau," harap JK.Niat saya untuk jadi presiden, lanjut Jusuf Kalla, hanya satu, untuk memperbaiki nasib bangsa dan rakyat Indonesia
Sumando Minang itu juga menjelaskan hal-hal prinsip soal kemajuan sebuah bangsa
BACA JUGA: Gerindra Anggap MegaPro Belum Final
Menurut JK, maju atau tidak sebuah bangsa itu sangat tergantung kepada pemimpin dan moralnya"Jika pemimpin itu tahu dan mengenali potensi bangsanya, lalu diikuti oleh integritas moral maka bangsa ini sesungguhnya jauh lebih cepat bisa maju," kata JK.JK juga menjelaskan soal perpisahannya dengan incumbent Susilo Bambang Yudhoyono dalam pilpres 2009 mendatang"Niat semula, memang saya ingin tetap dengan beliau, tapi setelah 3 kali saya menemui Pak SBY namun tidak ada juga keputusanKondisi ini membuat saya terpaksa harus ikut mencalonkan diri jadi presiden," ujar Jusuf Kalla.
Dalam pertemuan silaturrahim yang berlangsung lebih dari satu jam itu, JK juga menyebut dirinyalah satu-satunya calon presiden yang berasal dari luar Jawa"Semua kandidat kosentrasinya dari JawaSayalah satu-satunya dari luar Jawa," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Yang pusing itu, lanjut Jusuf Kala, justru partai-partai dengan latar belakang Islam"Nggak jelas, mau kemana mereka ituAkhir-akhir ini posisi politiknya semakin tergusurPKS, misalnya, tidak mungkin berseberangan dengan saya dan Pak Wiranto, karena istri saya dan istri Pak Wiranto sama-sama perempuan Muslim dengan pakaian jilbab," imbuhnya.
Perkembangan terbaru soal proses dukungan, lanjut JK, elektabiltas JK-WIN dengan SBY-Boediono sudah semakin dekat"Khusus untuk kemajuan elektabilitas ini, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh keluarga besar NU dan Muhammadiyah, yang semula pesimis tapi sekarang berbalik optimis."
Selain Haroen Zain, Buya Syafei Maarif, Awaluddin Djamin, Azwar Anas, Taufiq Ismael dan Taufiq Abdullah serta Fahrul Rozi, juga hadir Basril Djabar, Basrizal Koto, Shofwan Karim, Firdaus HB dan sejumlah Bundo Kanduang, serta Sekda Sumbar Firdaus K.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi yang dahulunya diusung oleh PDIP dan PBB dengan sejumlah bupati dan walikota lebih memilih untuk hadir di Bandung guna menyaksikan deklarasi capres-cawapres SBY-BoediyonoBahkan Gamawan Fauzi yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Sumbar berperan sebagai pembaca teks deklarasi SBY-Boediyono(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Mengalah, PDIP Usung MegaPro
Redaktur : Tim Redaksi