jpnn.com, JAKARTA - Presiden AS Joe Biden bicara terang-terangan mengenai kinerja pendahulunya, Donald Trump. Dia menyebut program vaksinasi yang diwariskan presiden ke-45 AS itu sangat berantakan dan butuh waktu untuk membereskannya.
"Kami tak akan membereskan semuanya untuk sementara waktu, tetapi kami akan membereskannya," kata Biden dalam sambutannya di National Institutes of Health di Bethesda, Maryland, Kamis (11/2) waktu setempat.
BACA JUGA: Biden Akhirnya Teken Sanksi untuk Rezim Militer Myanmar, Rasain!
Pasokan vaksin yang jauh di bawah kebutuhan jadi masalah akut yang musti dihadapi Biden kurang dari sebulan setelah mengambil alih kekuasaan dari Trump.
Selain terlalu sedikit memesan vaksin, lanjut Biden, pendahulunya juga terkesan ogah-ogahan dalam mengajak warga mengantre untuk divaksin.
BACA JUGA: Telepon Xi Jinping, Joe Biden Terang-terangan Sebut China Melanggar HAM
"Sementara para ilmuwan melakukan pekerjaan mereka dalam menemukan vaksin dalam waktu singkat, pendahulu saya, dan saya akan sangat blak-blakan tentang ini, tidak melakukan tugasnya dalam mempersiapkan diri untuk tantangan besar vaksinasi ratusan juta," kata Biden.
Dia mengatakan, program vaksin yang diwarisi berada dalam kondisi yang jauh lebih buruk daripada yang dia perkirakan.
BACA JUGA: Joe Biden Singgung Nasib Muslim Uighur, Xi Jinping Langsung Beri Peringatan Tegas
Karena itu, Biden meminta maaf kepada rakyat jika program vaksinasi berjalan lambat.
"Perlu waktu untuk membereskannya," katanya.
Biden mengatakan pemerintah AS telah menandatangani kontrak untuk 100 juta dosis vaksin Moderna dan 100 juta lebih dari Pfizer.
"Kami sekarang telah membeli cukup vaksin untuk memvaksin semua orang Amerika," kata Biden.
Dia mengatakan Amerika Serikat, yang memiliki populasi sekitar 330 juta, berada di jalur yang tepat untuk memiliki 300 juta dosis pada akhir Juli. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil