Jogja Lembali Gelar Sekaten

Sabtu, 19 Desember 2009 – 04:29 WIB

JOGJA - Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-Alun Utara Jogjakarta yang memang baru akan dibuka tanggal 15 Januari 2010Mengawali rangkaian acara tahunan tersebut, kemarin dilakukan upacara penanda bersiapnya panitia menggelar Sekaten dengan Pasang Pathok.

Pada Pasang Pathok, yang mengadopsi dari pasang batu pertama di sebuah pembangunan gedung ini, dilakukan dengan bertepatan dengan 1 Syuro penanggalan Jawa

BACA JUGA: Ditangkap, Stok SS untuk Tahun Baru

Sebagai simbol diserahkannya lahan alun-alun utara dari pihak Kraton Ngayogyokarta kepada Pemerintah Kota Jogjakarta.

Perubahan melakukan pemasangan pathok yang telah dilakukan dua tahun lalu ini, memang menekankan seni dan tradisi
Ini dilakukan sebagai bentuk dari wujud menjaga seni tradisi yang kian lama terkikis budaya baru sesuai dengan perkembangan jaman

BACA JUGA: Polisi Tembak Penculik Murid SD

Pasalnya, pelaksanaan sekaten 2010 bertepatan dengan tahun Dal, yang jatuh setiap delapan tahun sekali.

Acara kemarin, diawali dengan Wilujengan Hageng Pemancangan Pathok Pertama Sekaten, di Kantor Kecamatan Kraton, dilakukan, Wakil Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti."Upacara yang dilakukan saat ini sebagai bentuk dari upaya menekankan unsure, seni, tradisi dan religi sesuai dengan hakikat dari Sekaten itu sendiri,"tuturnya, kemarin, saat memberikan sambutan.

Meski, menekankan seni, tradisi dan religi sebagai unsure utama penyelenggaraan uapcara memperingati hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW tersebut, ekonomi mikro yang menjadi penggerak Sekaten tetap diperhatikan
" Kali ini, kita juga mendorong kemajuan usaha mikro dan menengah," imbuhnya.

Terpisah, Ketua Panitia PMPS Yulia Rustianingsih, yang juga Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta menambahkan, selama ini, PMPS hanya identik dengan event perdagangan dan ekonomi

BACA JUGA: Bank Kalbar Dirampok

Padahal menurutnya aspek tradisi budaya sangat kental di dalamnya.

"Nanti akan diadakan berbagai upacara, diantaranya Miyos Gongso, Kondur Gongso, lalu ada Gunungan Bromo, ngliwet dan ngepeli nasi, dan njejak boto.Itu mungkin belum banyak masyarakat yang tahu, namun menjadi kekuatan tradisi Jogja yang akan diselenggarkan nanti di dalam rangkaian PMPS," ujarnya(eri/aj)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Sapi Hilang, Warga Sumpah Massal


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler