Satu abad yang lalu ada 500.000 anjing liar Afrika atau African Panted dog di 39 negara di seluruh Afrika.

Sekarang hanya ada sekitar 5.000 hingga 6.000 ekor anjing liar yang hidup di alam liar.
Petugas Kebun Binatang Perth, John Lemon telah mengabdikan hidupnya untuk menyelamatkan anjing liar ini.
"Ketika saya di sini bukan di kebun binatang, saya berada di Afrika, itulah hidup saya," pendiri Painted Dog Conservation Incorporated kepada ABC Radio Perth.
"Aku mengaku saya adalah orang yang gila kerja tapi saya benar-benar ingin berusaha dan menyelamatkan satu spesies binatang saja dalam hidup saya yang singkat.
John Lemon membagi waktunya antara bekerja di kebun binatang Perth dan proyek konservasi di Afrika bagian Selatan.

Supplied: Perth Zoo

BACA JUGA: Drone Terbukti Efektif Bantu Tim SAR Laut

Mengapa anjing liar Afrika?

Bagi banyak pengunjung kebun binatang, kandang anjing Afrika bukan merupakan daya tarik utama.
Pola bercak kotor di bulu mereka, telinganya yang besar dan penampilan seperti anjing rumahan pada umumnya jika bukan terlihat eksotik pasti lucu, tapi John Lemon mengatakan kita tidak boleh menilai sesuatu dari kulit luarnya saja.
"Tapi kepedulian, sifat sosial mereka yang benar-benar telah memikat saya.”
"Mereka akan menjaga rekannya yang lemah, yang sedang sakit atau terluka.”
"Saya pernah melihat anjing liar ini hanya memiliki dua kaki karena kakinya terputus akibat jerat di alam liar namun masih mampu bertahan karena kawanan mereka kembali dan memberinya makan.

BACA JUGA: Penuhi Tantangan Teman, Remaja Pria Terjun ke Sungai dan Disambar Buaya

"Jika kita mampu mengambil pelajaran dari sifat binatang ini, sebagai manusia, saya pikir kita akan berada di tempat yang lebih baik. "

Bulu mereka mungkin memiliki pola yang terlihat kotor tapi setiap pola itu unik sebagaimana sidik jari manusia, sementara kuping tegak mereka membantu mereka berkomunikasi.
Anjing liar Afrika atau Painted dogs sebagai bagian dari program pengembangbiakan di Kebun Binatang Perth.

Supplied: Perth Zoo

BACA JUGA: Warga Australia Rawat Bayi Dari Napi di Penjara Kerobokan Bali


"Mereka menggunakannya untuk komunikasi sosial seperti yang kita lakukan dengan tangan kita," kata Lemon.
Mereka juga merupakan spesies yang berbeda.
"Mereka adalah satwa yang tidak diunggulkan, mereka bahkan tidak terkait erat dengan anjing domestik," kata Lemon.
"Mereka memiliki genus mereka sendiri yang terpisah.

"Tidak ada hewan lain lagi yang seperti mereka dan setelah mereka punah, maka satwa ini benar-benar punah" Cita-cita sejak kecil

John Lemon dibesarkan di Dubbo, rumah dari Kebun Binatang Taronga Western Plains.
Pada kunjungan pertamanya ia mengatakan ia memutuskan hidup bersama hewan sebagai masa depannya.
"Saya pergi ke kebun binatang itu pada 28 Februari 1977 di kursi depan mobil pacar kakakku untuk menghadiri pembukaan kebun binatang Western Plains Zoo dan saya berkata, 'Saya ingin bekerja di sini satu hari'.
"Seluruh hidup saya ditujukan untuk mencapai cita-cita itu - dan saya berhasil mewujudkannya."
Pada tahun 2000 ia adalah pengawas senior untuk karnivora dan primata di Dubbo dan telah cukup sukses mengembang biakan anjing liar Afrika di kebun binatang itu.
"Pada tahun 2000 saya beruntung memenangkan beasiswa untuk melakukan perjalanan ke Afrika, dan saya memutuskan saya harus berbuat lebih banyak.
"Jadi prioritas saya adalah saya berhenti dari pekerjaan saya yang bergaji tinggi, dan mengatakan kepada istri saya: 'saya akan menjual segala sesuatu, apakah kamu bersedia mendukung saya? Saya akan pergi ke Afrika dan membangun pusat rehabilitasi terbesar? dan kamp alam liar bagi anak-anak khusus untuk mendidik mereka mengenai satu spesies dimana saja di dunia '.
"Dan saya melakukannya di Zimbabwe."Hidup antara Perth dan Afrika

Konservasi Anjing Liar Afrika berbadan hukum milik John Lemon didirikan pada tahun 2003.
Lembaga nirlaba ini sekarang menjalankan dua program di Zimbabwe, tiga di Zambia dan satu di Namibia - dan mereka mulai melihat hasilnya.
"Khususnya di Zimbabwe, di daerah kami bekerja ada sekitar 350 ekor anjing liar ketika kami memulai program ini, sekarang ada sekitar 750-800 ekor," kata Lemon.
"Jadi ada hasil langsung dari pekerjaan kami."
Sebagai bagian dari program ini, pekerja konservasi menghabiskan waktu dengan petani mendidik mereka bahwa anjing-anjing ini bukan ancaman bagi ternak mereka.
Mereka juga berusaha untuk memerangi perburuan dan membujuk masyarakat lokal bahwa melestarikan satwa liar ini dapat meningkatkan pariwisata.

"Jelas Afrika memiliki banyak kemiskinan dan jika kita tidak memberi orang alternatif untuk perburuan, maka siapa aku untuk mengatakan, 'Anda tidak bisa memberi makan keluarga Anda?'

"Apa yang kita harus lakukan adalah menciptakan alternatif dan menunjukkan kepada mereka bahwa satwa liar mereka adalah masa depan, dan bahwa tanpa satwa liar, orang tidak akan datang ke Afrika untuk mengunjungi."
John Lemon mengatakan ia berencana mengabdikan sisa hidupnya untuk anjing liar Afrika.
"Anjing-anjing ini telah ada selama 13 juta tahun, naumn mereka mungkin akan punah dalam masa hidup saya yang singkat.”

"Jika saya mampu mencegahnya, maka saya telah mampu melakukan pencapaian yang sangat baik semasa hidup saya dan itulah dunia yang ingin saya warisi.”

Diterjemahkan pukul 09 :00 WIB, 20/3/2017 oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.

Lihat Artikelnya di Australia Plus

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi Kuda Nil Langka Muncul Perdana di Kebun Binatang Sydney

Berita Terkait