Jokowi: Ada Kelompok Yang Ingin Goyang Persatuan Indonesia

Selasa, 01 November 2016 – 23:56 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA--Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia adalah bangsa dan negara yang terdiri dari ratusan suku bangsa, bermacam agama, negara yang kaya keanekaragaman.

Namun, justru dalam keragaman tersebut Indonesia berhasil menemukan kemampuan untuk bersatu sebagai sebuah bangsa.

BACA JUGA: Ingat Jam 18.00 Demo 4/11 Harus Bubar!

Menurut Presiden, ada dua hal yang menjadi landasan Indonesia bersatu sebagai sebuah bangsa.

Yang pertama, Indonesia memiliki Pancasila. Ideologi bangsa, cara berpikir, dan bertindak, panduan hidup bangsa Indonesia dalam melangkah maju.

BACA JUGA: Jangan Sia-siakan Kebebasan Berpendapat dengan Bertindak Anarkistis

Kemudian, kedua yang sama pentingnya dengan Pancasila adalah Bhinneka Tunggal Ika.

“Inilah yang selalu menjadi pegangan kami,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan World Peace Forum (WPF) ke-6, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/11) malam.

BACA JUGA: Pertemuan Jokowi-Prabowo Dinilai tak Bisa Mencegah Aksi 4/11

Diaku Jokowi, sapaan Presiden, memang ada kelompok-kelompok yang ingin menggoyang persatuan Indonesia.

Salah satunya dengan cara aksi teror. Contohnya,  peristiwa bom Bali 2002 dan juga bom di Thamrin Jakarta di awal 2016.

Namun Presiden menegaskan, dengan semangat kesatuan dan semangat gotong royong, Indonesia telah berhasil mengatasi aksi-aksi teror tersebut.

Presiden menilai, aksi-aksi teror yang terjadi di Indonesia merupakan hasil dari ekstrimisme kekerasan serupa yang terjadi di negara lain.

Berdasarkan pengalaman bersama, ujar Presiden kepada peserta WPF, penyebab utama ekstrimisme kekerasan adalah ketidakadilan yang bersifat global.

Karena itu untuk mengatasi isu global ini, dia mengatakan, diperlukan aksi kolektif bersama untuk melawannya.

Presiden meyakini, bahwa World Peace Forum yang ke-6 ini, bisa menghadirkan dialog yang produktif dan memperkuat usaha bersama dalam menghadirkan kedamaian di negara masing-masing, dan tentunya perdamaian dunia.

“Di sini ada pemuka agama, ada pembuat kebijakan, ada pakar, ada politikus, ada aktivis dari berbagai belahan dunia. Anda semua adalah pembela perdamaian, anda semua adalah cahaya-cahaya moral kami, dan kami semua berhutang kepada Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara semuanya karena telah tanpa pamrih mempromosikan dan memperjuangkan perdamaian di dunia,” imbuhnya.

Presiden berharap, kegigihan World Peace Forum dalam mempromosikan perdamaian di dunia dapat menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang.

“Untuk memperjuangkan perdamaian, untuk melawan intoleransi, melawan provokasi kekerasan. Untuk bisa mengatakan bahwa kami tidak takut terhadap ancaman dan aksi teror. Untuk memiliki keberanian, dan secara lantang mengatakan kami ingin perdamaian bukan kekerasan,” pungkas Jokowi. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banding KPK Berujung Pengurangan Hukuman buat Penyuap Damayanti Cs


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler