jpnn.com, SIDOARJO - Seperti yang sudah diprediksi, pasangan capres-cawapres Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin unggul telak di Kota Delta. Berdasar hasil penghitungan manual di KPU Sidoarjo Kamis malam (2/5), pasangan nomor 01 tersebut meraih 817.853 suara (70 persen).
Sementara itu, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno hanya mendapatkan 350.788 suara (30 persen).
BACA JUGA: Ijtima Ulama III Melawan Hasil Pilpres Sama Saja dengan Menentang Takdir Tuhan
Data hasil rekapitulasi KPU menunjukkan bahwa Jokowi-Amin menang di seluruh kecamatan.
Yang paling mencolok hasil penghitungan lima kecamatan. Kecamatan Taman, misalnya. Pasangan 01 meraih 81.965, sedangkan pasangan 02 hanya mendapatkan 34.478 suara.
BACA JUGA: Amien Rais Pegang Data Situng KPU Penuh Kecurangan, Konon Bakal Mengejutkan
Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC PKB Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin bersyukur atas kemenangan Jokowi-Amin.
Bahkan, hasil tersebut melebihi target yang ditetapkan. Kemenangan itu merupakan hasil kerja keras partai pendukung pasangan 01.
BACA JUGA: Jokowi Kalah di Daerah Kiai Maruf, tetapi Menang di Kampung Halaman Keluarga Sandi
Antara lain, PKB, PDIP, Golkar, dan parpol pendukung lainnya. ''Kerja keras akhirnya membuahkan hasil,'' ucapnya.
Hasil penghitungan manual KPU tersebut tidak jauh berbeda dengan rekapitulasi tim internal parpol maupun bakesbangpol.
Sehari setelah hari H pencoblosan, sudah keluar data sementara yang menunjukkan bahwa pasangan Jokowi-Amin menang dengan perolehan suara 70 persen.
Untuk penghitungan suara DPRD Sidoarjo, Partai Nasdem mendapatkan tambahan jatah kursi.
Yang sebelumnya satu kursi kini menjadi dua kursi. Di sisi lain, PPP tetap mendapat satu kursi. Kursi yang didapat Golkar turun. Yakni, dari lima jadi empat kursi.
Menurut Ketua DPD Partai Nasdem Sidoarjo Dawud Budi Sutrisno, tambahan satu kursi tersebut belum sesuai target.
Awalnya, partai nomor urut 5 itu memasang target tujuh kursi di dewan. Tujuannya, agar dapat membentuk satu fraksi sendiri.
Meski begitu, dia tetap bersyukur ada tambahan. ''Tambahan satu kursi,'' ujar mantan ketua DPRD Sidoarjo tersebut.
Karena gagal membentuk satu fraksi, lanjut dia, Nasdem tentu akan menggandeng partai lain. Antara lain, PPP atau Golkar.
''Kami lihat situasi dulu,'' jelasnya.
Saat dihubungi terpisah, Ketua DPD Partai Golkar Sidoarjo Warih Andono mengatakan bahwa partainya bisa membentuk fraksi sendiri.
Sebab, agar dapat menjadi fraksi, yang didapat minimal empat kursi. Meski demikian, pihaknya tetap membuka peluang bagi partai lain untuk bergabung. ''Kami akan rapatkan,'' ungkapnya.
Seperti diberitakan kemarin, Pemilu 2019 tetap mengantarkan PKB sebagai jawaranya. Parpol yang dipimpin Bupati Saiful Ilah itu mendapatkan 16 kursi.
Jumlah tersebut naik tiga kursi jika dibandingkan dengan hasil Pemilu 2014. Lalu, jumlah kursi PDIP juga naik.
Yakni, dari delapan kursi menjadi sembilan kursi. Di posisi ketiga, ada Partai Gerindra dengan tujuh kursi atau sama dengan periode sebelumnya.
Yang mungkin mengejutkan adalah PKS. Jumlah kursi parpol nomor 8 itu naik satu kursi.
Yang sebelumnya tiga jadi empat kursi. Partai Demokrat hanya meraih dua kursi. Lantas, PPP mendapatkan satu kursi. Untuk PAN, jumlah kursinya turun satu menjadi lima kursi.
Terkait caleg PAN terpilih, ada nama Musowimin. Sebelumnya, caleg dari dapil 3 itu merupakan kader PKB. (aph/c20/hud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi - Maruf Unggul di Korea Utara, Prabowo - Sandi Hanya Dapat 3 Suara
Redaktur & Reporter : Natalia