jpnn.com, SEOUL - Tiga hal penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah integritas, keberanian, dan kerja keras. Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo dalam dialog dengan mahasiswa Korea selepas kuliah umum di Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), Seoul, Korea Selatan pada Selasa (11/9).
"Tiga hal ini penting sekali, kejujuran, keberanian, kemudian kerja keras," kata Presiden menjawab pertanyaan Choi Tae Soo, salah seorang mahasiswa jurusan bahasa Indonesia.
BACA JUGA: NasDem: Rizal Ramli Merendahkan Martabat Jokowi
Presiden Ketujuh RI menjelaskan kejujuran dan integritas sangat penting karena dengan integritas yang baik maka rakyat akan percaya kepada pemimpinnya. Sementara keberanian diperlukan terutama dalam pengambilan keputusan karena setiap keputusan mengandung risiko.
"Kemudian kerja keras, kalau kita melakukan sesuatu tanpa sebuah kerja yang betul-betul habis-habisan dan saya itu mengalami dari mulai nol, di tempat paling bawah menuju ke tangga-tangga berikutnya, kerja keras merupakan salah satu hal yang harus kita miliki," lanjut Jokowi.
BACA JUGA: Mahasiswa UIR Desak Jokowi Mundur, Ini Kata Legislator Riau
Setelah itu, Park Ju Yeon, mahasiswa jurusan Interpretasi dan Penerjemahan Bahasa Indonesia, bertanya kepada Jokowi tentang bagaimana suami Iriana itu bisa memimpin sebuah negara yang sangat beragam dan majemuk seperti Indonesia tetap bersatu dan harmonis.
"Kita tetap bisa rukun dan bersatu yang pertama karena itu memang pemberian, anugerah dari Tuhan. Yang kedua, selalu saya sampaikan kepada rakyat, kepada masyarakat agar selalu saling menghargai, saling menghormati, toleransi satu sama lain meskipun berbeda-beda. Itulah keragaman yang ada di Indonesia. Beragam, berbeda-beda, bermacam-macam," jawab Jokowi.
BACA JUGA: Blusukan di Seoul, Jokowi Teringat Pasar Tanah Abang
Mengenai bersatunya Korea Utara dan Korea Selatan yang juga ditanyakan Park Ju Yeon, Jokowi mengaku sangat senang dengan adanya pertemuan antara Presiden Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Selain itu, Kepala Negara juga merasa gembira saat PM Korea Selatan dan Deputi PM Korea Utara juga bersama-sama datang di Asian Games 2018.
"Ini menunjukkan bahwa kerukunan dan persatuan antara Korea Utara dan Korea Selatan, perasaan saya mengatakan, mendekati sebuah kenyataan. Dan kita harapkan betul-betul nanti menjadi sebuah kenyataan, sehingga energi perdamaian dunia itu dimulai dari Korea," tambahnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah SBY yang Gabung TKN Jokowi Dapat Posisi Khusus
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam