Jokowi Bilang Cuma Bisnis Swasta, Proton Yakin buat Mobnas Indonesia

Selasa, 10 Februari 2015 – 19:19 WIB
Presiden Joko Widodo saat mencoba Proton Iriz bersama Proton Chairman Tun Mahathir Mohamad di Centre of Excellence, Shah Alam. Foto: The Star

PRESIDEN Joko Widodo sudah menegaskan bahwa kerja sama antara Proton Holding Berhad (Malaysia) dan PT Adiperkasa Citra Lestari (ACL), murni kesepakatan bisnis antar perusahaan alias business to business (B to B). Dengan kata lain, pemerintah kedua negara sama sekali tidak terlibat dalam kesepakatan.

Namun di situs resminya pada Jumat (6/2), Proton menulis Memorandum of Understanding (MoU) dua perusahaan tersebut ikut membangun hubungan kerja sama antara Malaysia dan Indonesia, dalam kaitannya dengan pengembangan dan pembuatan Indonesia National Car, alias mobil nasional (mobnas) Indonesia.

BACA JUGA: DPR Anggap Pemerintah tak Peduli Perempuan dan Anak

Penandatanganan kerja sama itu sendiri dilakukan oleh Chief Executive Officer (CEO), Dato' Abdul Harits Abdullah dan CEO PT Adiperkasa Citra Lestari, AM Hendropriyono.

Tak tanggung-tanggung, Duta Besar Malaysia untuk Republik Indonesia, HE Dato' Seri Zahrain Mohamed Hashim, Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, HE Herman Prayitno, Perdana Menteri Malaysia, Yang Amat Berhormat Dato' Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak dan Jokowi turut menyaksikan penandatanganan yang berlangsung di Proton Centre of Excellence, Subang Jaya itu.

BACA JUGA: Tedjo Minta Tambah Rp 726 M tapi Kandas, Ini Penyebabnya

Disebut juga, MoU ini bertujuan untuk memajukan peluang bisnis antara kedua perusahaan dari kedua negara tetangga. Berdasarkan MoU, studi kelayakan akan dilakukan untuk mengeksplorasi bidang-bidang tertentu, termasuk potensi pengembangan dan pembuatan di Indonesia. 

"Kolaborasi ini akan baik karena kedua negara secara khusus bekerja sama untuk mengembangkan produk untuk pasar yang lebih besar. Tidak ada negara lain di kawasan ini ASEAN) yang memiliki proyek mobil nasional mereka sendiri, selain menyediakan manufaktur dan perakitan jasa. Oleh karena itu, kami sangat senang dengan kesempatan MoU ini menyajikan kolaborasi yang memungkinkan kedua negara dan perusahaan untuk saling berbagi keahlian di bidang otomotif, sementara hubungan bilateral antar negara juga semakin kuat," kata Dato' Harith. (adk/jpnn)

BACA JUGA: Mantan Penyidik Sebut KPK Pakai Data Intelijen

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkumham: Labora Sitorus Menantang Pemerintah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler