jpnn.com, JAKARTA - Pengamat perkotaan Yayat Supriyatna menyatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi butuh aktor atau sosok yang punya power untuk mengawal pemindahan ibu kota negara. Dia menegaskan, terserah Jokowi mau menunjuk siapa menteri coordinator yang bisa mengawal itu, yang penting sosok itu memiliki power.
“Saran saya memang harus ada aktor kuat yang bisa mem-backup Pak Presiden untuk mengawal ini, karena jadwalnya ketat. Aktor kuat yang bisa komitmen dan konsisten menjaga rencana itu dan bisa dijalankan. Terserah, menteri mana yang akan ditunjuk tetapi dia punya power,” kata Yayat dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/9).
BACA JUGA: Pengamat: Pemerintah Perlu Terbuka soal Pemindahan Ibu Kota
Dia mencontohkan, proses Putrajaya menjadi pusat pemerintahan Malaysia, bisa berjalan cepat karena ada faktor sosok seorang Mahathir Mohammad. Kalau di Indonesia, ujar Yayat, tentu ada faktor Jokowi, tetapi di bawahnya juga harus ada orang kuat yang bisa mengawal.
“Di bawah Pak Jokowi harus ada orang kuat juga yang menjaga sinergi antarkementerian. Ya tergantung Bapak Jokowi (milih siapa),” ungkap Yayat.
BACA JUGA: Pansus Pemindahan Ibu Kota tidak Bahas RUU dan Perppu
Menurutnya, Jokowi harus bisa memilih menko mana yang kira-kira tepat untuk ditunjuk memimpin langkah-langkah strategi percepatan pemindahan ibu kota. Sosok itu juga harus bisa mengoordinasikan, mendorong, dan memandu kementerian lain untuk bersinergi.
Selain itu, Yayat menegaskan paling penting lagi ada satu pusat informasi bagi masyarakat untuk meng-update terus menerus tentang pencapaian kinerja dalam upaya pemindahan ibu kota. Menurut Yayat, command center atau information center sehingga orang bisa melihat galeri atau informasi tentang ibu kota.
BACA JUGA: Pansus Pemindahan Ibu Kota Tetapkan Tiga Topik Pembahasan
“Jadi, orang bisa melihat galeri misalnya kalau ke Singapore, ke Kuala lumpur atau di Jakarta itu ada gedung galeri penting tentang sejarah. Bahkan buatlah museum kota untuk bisa melihat langkah-langkah apa yang bisa diketahui oleh masyarakat,” katanya. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy