jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Nawacita Indonesia, DR KPH Suryo Atmanto berkolaborasi dengan ormas Rekonsiliasi Masyarakat Indonesia (Rekat Indonesia) yang dipimpin Sekjen Rekat Indonesia, Heikal Safar menggelar seminar yang salah satunya membahas hukuman mati untuk koruptor.
Kegiatan seminar tersebut dihadiri ratusan peserta anggota ormas Nawacita Indonesia maupun Rekat Indonesia yang membahas metode pengembangan ekonomi kreatif anak bangsa dan penegakan hukum di tanah air.
BACA JUGA: Malaysia Makin Serius Bahas Hukuman Mati, Indonesia Tertinggal Jauh
Dalam sambutannya Ketum Nawacita Indonesia, Suryo Atmanto mengucapkan terima kasih kepada Ketua Dewan Pembina Rekat Indonesia Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, Ketum Rekat Indonesia Eka Gumilar dan Sekjen Rekat Indonesia Heikal Safar atas kerja sama tersebut.
Dia mengatakan Presiden Joko Widodo sangat mendukung pergerakan Nawacita yang selalu berperan aktif dalam mencerdaskan anak bangsa termasuk dalam penegakan hukum.
BACA JUGA: Tolak Hukuman Mati, Kubu Heru Hidayat Sebut ASABRI Belum Rugi
"Tentunya dengan pengembangan ekonomi kreatif sekaligus juga untuk menjalin silaturahmi maupun kebersamaan sesama anak bangsa,"katanya.
Sementara itu Sekjen Rekat Indonesia, Heikal Safar mengungkapkan salah satu cara untuk menjaga martabat Indonesia bisa melalui gerakan Nawacita Indonesia.
BACA JUGA: Jaksa Tuntut Hukuman Mati, Kuasa Hukum Gunakan Kata Zalim
Melalui Nawacita ditampung semua saran dan kritik dari seluruh masyarakat terkait kinerja eksekutif dan yudikatif sehingga jika ada pejabat atau aparatur negara yang korup dan menyalahgunakan kewenangan bisa ditindak tegas.
Heikal mengaku bersama Ketua Umum Nawacita Indonesia telah meminta Presiden Jokowi segera menindaklanjuti rencana aturan hukum yang seberat-beratnya kepada koruptor yaitu dengan hukuman mati. Menurutnya, hukuman tegas harus diterapkan pada koruptor.
"Saya sebagai Sekjen Rekat Indonesia salut dengan Nawacita Indonesia yang fokus mencerdaskan anak bangsa, bahkan ganas dalam mengevaluasi para pejabat yang melakukan korup," pungkasnya.
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Natalia