jpnn.com - JAKARTA -- Politikus Partai Demokrat Umar Arsal mengkritik keras pernyataan pengamat dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) J Kristiadi, yang menyebut kinerja Presiden Joko Widodo lebih baik dan berhasil dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Anggota Komisi V DPR dapil Sulawesi Tenggara itu heran dan mempertanyakan atas dasar apa Kristiadi membandingkan kinerja SBY dan Jokowi. "Kami sebagai kader Partai Demokrat tidak mengerti atas dasar apa pengamat tersebut membandingkan SBY dengan Jokowi," kata Umar, Rabu (20/4).
BACA JUGA: Kapolri Buka-bukaan Soal Tewasnya Siyono
Dia menegaskan, sudah banyak keberhasilan SBY yang dirasakan masyarakat selama 10 tahun memimpin negeri ini. "Tentunya 10 tahun Pak SBY memimpin sudah banyak dirasakan oleh rakyat, itu sudah terbukti rakyat merindukan kepemimpinan SBY," puji Umar.
Menurut Umar, apa yang dilakukan Jokowi saat ini hanya melanjutkan saja apa yang telah diperbuat SBY sebelumnya. Salah satu contohnya adalah soal pembangunan jalan.
BACA JUGA: Kejaksaan Tahan Pengusaha Semarang
"Presiden Jokowi hanya resmikan saja dan gunting pita, semua pembangunan dilakukan era pemerintahan SBY. Yang baru hanya program jalan kereta Jakarta-Bandung itu saja masih jadi polemik. Saya tahu betul karena saya di DPR," ujar Umar.
Pengurus Harian DPP Partai Demokrat ini menilai J Kristiadi terkasan mengadu domba antara SBY-Jokowi. Di sisil lain, ia menilai J Kristiadi ingin cari perhatian dari Jokowi. Kendati demikian dirinya percaya pernyataan yang dilontarkan tidak membuat hubungan Ketua Umum Partai Demokrat itu dengan Jokowi jadi renggang.
BACA JUGA: Ketua MPR Sesalkan Pemukulan Terhadap Pemakai PIN PKI
"SBY berpolitik selalu santun dan sopan, jadi biarkan rakyat yang menilai dan merasakan capaian yang dilakukan selama 10 tahun," katanya.
Dia mengatakan, SBY mengintruksikan kadernya selalu mendukung pemerintah Jokowi jika kebijakannya baik untuk rakyat. "Bukan membandingkan keberhasilan SBY dan Jokowi, sebaliknya keberhasilan sudah dirasakan oleh rakyat saat SBY jadi presiden," kata dia.
Ia menilai J Kristiadi sudah mengiring opini yang kurang baik, dan merupakan kebohongan publik. Dia mengatakan terlalu berlebihan jika menyebut 10 tahun SBY memimpin tidak berbuat apa-apa. "Saya rasa terlalu berlebihan dan mengada-ngada. Terkesan ingin cari sensasi dan perhatian posisi dari Jokowi," katanya.
Opini yang dipermasalahkan Umar terlontar beberapa hari lalu dalam acara peluncuran hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) di Jakarta. Kristadi yang jadi pembicara dalam acara tersebut menilai SBY tak layak dibandingkan dengan Jokowi.
"Sepuluh tahun, dia (SBY) enggak ngapa-ngapain. Ya coba, berapa jalan tol yang dia bangun? Ya dia memang hebat, gagah, santun. Tapi enggaklah, ya," ujar Kristiadi. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat! Jangan Tukar Kedaulatan Rakyat dengan Ini
Redaktur : Tim Redaksi