jpnn.com - JAKARTA - Kontestasi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2014 sudah memunculkan sejumlah nama calon presiden (capres) seperti Joko Widodo (Jokowi) dari PDIP, Prabowo Subianto (Gerindra) dan Aburizal Bakrie (Golkar).
Namun, menurut Direktur Eksekutif IndoStrategi Andar Nubowo, ketiga capres itu kini butuh cawapres yang bisa mengisi kekurangannya. Sosok Cawapres yang ideal harus memiliki kompetensi dan keunggulan komplementatif untuk menjawab berbagai problem Indonesia, baik nasional maupun internasional.
BACA JUGA: Prabowo Kaget Didukung Kumpulan Guru Besar
Berdasarkan hasil riset kualitatif IndoStrategi, kata Andar, disimpulkan ada 18 tokoh yang dikategorikan dalam dua kriteria sebagai cawapres ideal bagi para capres tersebut. Mereka terdiri dari cawapres muda yang berusia di bawah 60 tahun dan cawapres tua di atas 60 tahun.
Cawapres tua secara berturut ditempati oleh Jusuf Kalla, Akbar Tanjung, Hatta Rajasa dan Rizal Ramli. Sementara cawapres muda ideal adalah Gita Wirjawan, Yusril Ihza Mahendra, Khafifah Indar Parawansa dan Hajriyanto Y Thohari.
BACA JUGA: Kapolri Minta Masyarakat Aceh tak Terprovokasi
"Namun dibandingkan dengan yang lain, pasangan Jokowi dan Gita Wirjawan (GW) yang sama-sama di bawah 50 tahun tampaknya sangat mewakili harapan kepemimpinan muda," kata Andar saat diskusi publik dan rilis riset kualitatif bertajuk 'Siapa Cawapres Ideal 2014' di Cikini Jakarta Pusat, Rabu (2/4).
Andar menilai pasangan Jokowi-GW sebagai pasangan yang saling melengkapi. Jokowi seorang yang populis dan solidarity maker, sementara GW adalah sosok profesional dan birokrat. Keduanya dianggap cerminan komposisi yang tidak melulu didasarkan pada political appointee tetapi juga profesional appointee.
BACA JUGA: 12 Kasus Pidana Pemilu Masih Disidik
"Untuk menjaga stabilitas politik pemerintahan, pasangan ini harus punya dukungan dan basis politik yang mendukungnya di parlemen," tandasnya.
Riset kualitatif dilakukan 15 Februari hingga 25 Maret 2014. Riset didasarkan pada wawancara mendalam (in-depth interview) terhadap para ahli berbagai bidang, serta FGD (Focus Group Discussion) yang melibatkan 25 pakar bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, hubungan internasional, dan pertahanan-keamanan.
Di samping itu juga dilakukan terhadap meta analisi terhadap media. Kemampuan dan indeks personal tokoh dianalisa berdasarkan skor 1 sampai 4.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Jebloskan Pegawai KY ke Rutan
Redaktur : Tim Redaksi