Jokowi Gugah Pelaku Usaha Serius Garap Sektor Pariwisata

Rabu, 04 Oktober 2017 – 20:00 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menggugah pelaku usaha untuk serius memanfaatkan peluang industri di sektor pariwisata.

Sebab, potensi yang dimiliki Indonesia jauh lebih besar dibanding Thailand, Malaysia, Singapura dan negara lainnya di Asia Tenggara.

BACA JUGA: Muhaimin Sebut Era Jokowi, Kesenjangan Ekonomi Meluas

Hanya saja, kata Jokowi -sapaan presiden- industri ini sebelumnya tidak pernah dikerjakan secara serius.

Padahal produknya semua ada di Tanah Air. Sehingga, selama bertahun-tahun jumlah wisatawan manca negara yang datang ke Indonesia tidak pernah mencapai angka 10 juta per tahun.

BACA JUGA: Presiden Sudah Tegur Panglima TNI

Berbeda dengan Thailand, yang jumlah wismannya 30 juta, Malaysia 24 juta. Padahal, produk yang dimiliki Indonesia sepuluh kali, bahkan mungkin 15 kali dari yang dimiliki negara-negara tersebut.

"Thailand terakhir tembus 35 juta per tahun. Ini ada apa? saya ingin menggugah dunia usaha agar peluang seperti ini, kita punya Labuan Bajo tinggal jual saja, kita punya Danau Toba, Wakatobi, Borobudur, Bromo, tapi nggak pernah kita peraiki bersama," ujar Jokowi saat penutupan Rakornas KADIN di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (3/10).

BACA JUGA: Jokowi Perintahkan Anggaran Pengentasan Kemiskinan Ditambah

Dalam menggarap potensi pariwisata, katanya, memperbaiki berbagai destinasi dan membangun brand serta memasarkannya harus sama-sama berjalan. Di sinilah menurut mantan gubernur DKI itu peran dunia usaha.

Apalagi pemerintah telah menargetkan 20 juta wisman pada 2019. Berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan target tersebut.

Seperti kebijakan bebas visa dari semula hanya 14 negara menjadi 140 negara. Meskipun ada saja yang mencoba menakut-nakutinya, Jokowi bebas visa harus diberlakukan.

"Pak ini ada teroris. Loh teroris di Malaysia juga gak masuk. Sana buka juga. Alasannya ada saja kadang kita ini mau buka. Nakut-nakutin Presiden. Saya ini nggak punya takut, kalau negara lain buka ya kita harus buka. Mereka (Singapura-red) 170 negara sudah dibuka bebas visa, kita baru 14, gimana mau bersaing," jelasnya.

Karena itu, dengan diberlakukannya kebijakan bebas visa, Presiden berharap loncatan jumlah kunjungan wisman ke Tanah Air sudah bisa kelihatan pada 2019 mendatang.

"Ini akan kelihatan nanti, saudara-saudara akan lihat 2019 ada di angka berapa kita. Dari tujuh juta akan meloncat ke berapa," tambahnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hebat, Temukan Pendeteksi Kuman TB Lewat Ponsel


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler