Jokowi Harap Batu Bara Mentah Tidak Diekspor Lagi

Jumat, 23 Oktober 2020 – 12:40 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Twitter@jokowi

jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo menginginkan paradigma industri pertambangan nasional bergeser dari pengekspor bahan mentah menjadi barang jadi ataupun barang setengah jadi (hilirisasi industri).

Karena itu, dia meminta pengembangan industri turunan dari bahan-bahan mentah tersebut, khususnya batu bara, harus didorong.

BACA JUGA: Pesan Pak Jokowi untuk Pemda soal Jurus Pengendalian Inflasi

"Kita harus bergerak untuk pengembangan industri turunan dari batu bara. Mulai dari industri peningkatan mutu, pembuatan briket batu bara, pencairan batu bara, gasifikasi batu bara, sampai dengan campuran batu bara air," ujarnya saat membuka rapat terbatas mengenai percepatan peningkatan nilai tambah batu bara melalui telekonferensi dari Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (23/10).

Pria yang akrab disapa Jokowi itu menilai pengembangan industri turunan mampu meningkatkan nilai tambah dari komoditas batu bara hingga berkali-kali lipat.

BACA JUGA: PKS Ingatkan Jokowi soal Bahaya Politik Dinasti

Hal itu juga sekaligus akan mengurangi impor bahan baku yang dibutuhkan beberapa industri dalam negeri seperti industri baja, petrokimia, dan lainnya.

"Yang tidak kalah pentingnya, tentu kita bisa membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya (melalui industri turunan)," imbuh dia.

BACA JUGA: Biaya Angkut Jakarta-China Lebih Murah Dibanding Jakarta-Kendari

Untuk mewujudkan hal tersebut, Jokowi meminta peta jalan optimalisasi pemanfaatan batu bara dari dalam negeri dengan penerapan teknologi ramah lingkungan untuk dipercepat. Dari peta jalan tersebut, dapat ditentukan strategi dan arah pengembangan industri hilir yang ke depannya akan dikembangkan.

Jokowi juga meminta pemetaan terkait wilayah yang memiliki cadangan sumber batu bara. Dengan demikian, kebutuhan batu bara dalam proses hilirisasi ini akan terjamin pasokannya.

Sebagai langkah awal, menurut Jokowi, ada beberapa prioritas yang dapat segera dimulai. Misalnya program gasifikasi batu bara. Proses tersebut akan menghasilkan dimethyl ether (DME) yang dapat menjadi bahan bakar alternatif pengganti elpiji (liquefied petroleum gas).

"Kita tahu elpiji kita ini masih impor sehingga (gasifikasi) bisa mengurangi impor elpiji kita," tuturnya.

Jokowi mendapati adanya laporan bahwa pengembangan industri turunan ini masih menghadapi kendala dari urusan yang berkaitan dengan keekonomian serta teknologi pendukung.

Terhadap kendala tersebut, Jokowi berpendapat bahwa hal itu dapat dicarikan jalan keluarnya apabila BUMN mencari rekan kerja yang dapat membantu pengembangan itu.

"Saya ingin agar dicarikan solusi untuk mengatasi kelambanan pengembangan industri turunan batu bara ini karena kita sudah lama sekali mengekspor batu bara mentah. Saya kira memang harus segera diakhiri bila nanti akan ada beberapa perpanjangan dengan kewajiban untuk memulai ini," tandasnya. (tan/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler