jpnn.com - JAKARTA - Calon presiden (capres) dari Koalisi Merah Putih, Prabowo Subianto dalam sesi tanya jawab pada debat capres Minggu (22/6) malam melontarkan pertanyaan tentang permasalahan sengketa wilayah di Laut China Selatan. Prabowo menanyakan tentang peran yang diambil Indonesia dalam sengketa yang melibatkan sejumlah negara itu.
Menurut Jokowi, persoalan di Laut China Selatan sebenarnya bukan persoalan Indonesia. Namun, Indonesia bisa berperan untuk menengahinya. “Kalau kita bisa masuk dan bisa berperan juga lebih baik," katanya dalam debat capres bertajuk "Politik Luar Negeri dan Ketahanan Nasional" di Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/6) malam.
BACA JUGA: Jokowi Prioritaskan Diplomasi untuk Atasi Sengketa Tapal Batas
Namun menurutnya, harus dipertimbangakn betul tentang perlunya Indonesia masuk dalam persoalan Laut China Selatan. Sebab, jangan sampai justru Indonesia terseret konflik dan merusak hubungan baik dengan negara lain.
"Kalau kita yakin bisa carikan jalan keluar dengan strategi diplomasi, kita masuk saja. Kalau tidak punya keyakinan menyelesaikan itu tidak usah ikut-ikutan konflik yang tidak jelas arahnya," kata dia.
BACA JUGA: Waktu Menjawab Singkat, Jokowi tak Puas
Mendapat jawaban itu, Prabowo pun memberikan tanggapan setelah diizinkan moderator Hikmahanto Juwana. Menurut Prabowo, sebagian wilayah maritim Indonesia termasuk diklaim salah satu negara. "Yang saya ingin tanya bagaimana sebaiknya bersikap dalam hal itu, karena kita bagian dari Asia?" tanya Prabowo.
Jokowi pun mengulangi jawabannya. Capres yang diusung PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI itu menegaskan, kalau peran Indonesia memberikan keuntungan maka harus dilakukan.
BACA JUGA: Saurip Kadi Harapkan SBY Jelaskan Langsung Surat DKP
"Kalau tidak punya solusi yang benar, proses diplomasi tidak memberikan manfaat, untuk apa. Setahu saya, kita tidak punya konflik sama sekali masuk ke dalamnya," tambah Jokowi.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Bantah Wajib Militer
Redaktur : Tim Redaksi