jpnn.com - JAKARTA- Presiden Joko Widodo masih konsisten menolak atau menanggapi berbagai permintaan, lobi hingga protes negara lain terkait eksekusi hukuman mati terpidana kasus narkoba.
"Saya sudah berkali-kali sampaikan saya enggak akan ngomong lagi. Saya tidak akan bicara lagi mengenai hukuman mati," tegas Presiden Joko Widodo di Bandara Halimperdana Kusuma, Jakarta, Minggu (26/4).
BACA JUGA: Nasib Honorer K2 Masih Terkatung-katung
Beberapa negara hingga saat ini masih berusaha melobi pemerintah Indonesia untuk membatalkan eksekusi mati. Salah satunya pemerintah Australia melalui Menteri Luar Negeri Julie Bishop.
Menurut Bishop tidak ada gunanya Indonesia melakukan eksekusi mati terhadap dua warganya Andrew Chan dan Syuran Sukumaran. Eksekusi dianggapnya justru memberi kerugian bagi Indonesia.
BACA JUGA: Jaringan Buruh Migrant Indonesia Minta Hukuman Mary Jane Dibatalkan
Jokowi juga diminta memaafkan dua anggota Bali Nine tersebut. Namun, jawaban Jokowi masih sama. Yakni, enggan memberi pengampunan (grasi) terhadap terpidana kasus narkoba.
"Sudah cukup jawaban saya dari dulu. Saya enggak mau lagi ngomong. Tanya saja ke Kejaksaan Agung," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Solo tersebut. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Demo Lagi, Honorer K2 Sudah Siap Ditembak Mati
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disaksikan MUI, AM Fatwa dan Kawannya Resmi Keluar dari ISIS
Redaktur : Tim Redaksi