Jokowi: Kok Serasa di Belanda, Tapi Ini Kita di Sidrap

Senin, 02 Juli 2018 – 18:31 WIB
Presiden Jokowi meresmikan terbesar di Indonesia, di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan pada Senin (2/7). Foto: Setpres

jpnn.com, SIDRAP - Presiden Joko Widodo meresmikan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) terbesar di Indonesia, di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan pada Senin (2/7).

Presiden yang beken disapa Jokowi tersebut menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen akan terus mengembangkan pembangkit listrik dengan energi baru terbarukan seperti PLTB di Kabupaten Sidrap ini.

BACA JUGA: Jokowi Bakal Resmikan PLTB Sidrap

“Tidak hanya di Kabupaten Sidrap saja, tetapi juga telah dikerjakan dan selesai 80 persen juga di PLTB di Kabupaten Jeneponto. Selain itu juga sudah dikerjakan juga di Kabupaten Tanah Laut dan akan dimulai segera. Kita harapkan pembangunan PLTB juga dilakukan segera di Jawa Barat yaitu Kabupaten Sukabumi," ucap presiden.

PLTB Sidrap merupakan terbesar yang beroperasi di Indonesia, karena memiliki 30 kincir angin dengan tinggi tower 80 meter.

BACA JUGA: Jokowi Sodorkan MoU Ketenagakerjaan ke Mahathir

Panjang baling-baling 57 meter, dan masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW. Total kapasitas yang dihasilkan oleh 30 turbin adalah 75 MW.

Banyaknya kincir angin di PLTB tersebut sempat membuat Jokowi berseloroh bahwa dirinya merasa sedang berada di Negeri Kincir Angin, Belanda.

BACA JUGA: Midji Menang di Kalbar, Presiden Beri Ucapan Selamat

"Saya lihat baling-balingnya muter semuanya, artinya angin di sini lebih dari cukup. Tadi saya merasa ini kayak di yang banyak seperti ini (kincir), di mana? Ya di Belanda. Kok serasa di Belanda gitu. Kayak di Eropa, tapi kita di Sidrap," ungkap Jokowi, disambut tawa semua yang hadir.

Presiden Ketujuh RI itu menyebutkan bahwa selain tenaga angin, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan energi baru terbarukan lainnya, baik itu panas bumi (geotermal), energi matahari, hingga energi air.

"Panas bumi (geotermal) yang kita memiliki potensi sebanyak 29.000 MW dan baru dikerjakan baru kurang lebih 2.000 (MW). Artinya, 10 persennya pun belum. Kemudian kita memiliki pembangkit listrik tenaga matahari, pembangkit listrik tenaga air yang saya kira potensinya juga sangat besar," lanjutnya.

Selain meresmikan PLTB Sidrap, masih di tempat yang sama, presiden juga meresmikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Punagaya berkapasitas 2x100 MW, dan PLTU Jeneponto Ekspansi dengan kapasitas 2x135 MW. Peresmian dilakukan dengan menandatangani prasasti.

Dengan diresmikannya PLTB di Sidrap ini, Jokowi berharap bahwa target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025 bisa diselesaikan. Di samping itu, peresmian proyek-proyek infrastruktur ketenagalistrikan juga bertujuan untuk memenuhi rasio elektrifikasi di Indonesia.

"Artinya, sekali lagi, dengan peresmian pembangkit listrik tenaga bayu di Kabupaten Sidrap ini kita ingin memberikan sebuah komitmen bahwa 23 persen di tahun 2025 itu akan bisa tercapai," pungkasnya.

Hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana ketika itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama PLN Sofyan Basir, dan Pj Gubernur Sulawesi Selatan Sumarsono.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Isu Penting Yang Dibicarakan Jokowi-Mahathir


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler