Jokowi Minta Masifkan Ekonomi Digital, Kemendag Tempuh 3 Cara

Selasa, 17 Agustus 2021 – 20:20 WIB
Wamendag Jerry Sambuaga bicara ekonomi digital. Foto Humas Kemendag

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan akan terus mengawal arahan Presiden Joko Widodo dalam memasifkan ekonomi digital.

Menurut Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, ada tiga langkah utama Kemendag dalam digitalisasi perdagangan. 

BACA JUGA: Ini Alasan Kemendag Terapkan Aturan Tes PCR untuk Masuk Mal

Pertama, bekerja sama dengan stakeholder dalam membentuk jaringan provider digitalisasi perdagangan. 

"Kami berhubungan dengan Bank Indonesia, penyedia layanan digital swasta dan lain-lain," ujar Jerry, Selasa (17/8). 

BACA JUGA: Industri Siber Bisa Membantu Pemulihan Ekonomi Nasional Saat Pandemi

Kedua, melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai perlunya transformasi ke perdagangan digital.

Ketiga, mengembangkan perdagangan digital ke produk-produk digital itu sendiri.

BACA JUGA: Presiden Ingin Kontribusi Ekonomi Digital Pada PDB Melejit, Sebegini Targetnya...

“Jadi sesuai arahan Presiden Jokowi, Kementerian Perdagangan bukan hanya menjual barang-barang fisik dalam platform digital, tetapi juga mengembangkan perdagangan produk-produk digital karya anak negeri," ucap Jerry.

Menurut dia, bentuk dari produk digital antara lain aplikasi, platform, alat simulasi, game online hingga produk animasi.

Banyak generasi muda yang menggeluti bidang-bidang tersebut dan perlu fasilitas agar produknya bisa bersaing dan mempunyai pasaran yang luas seperti produk luar negeri.

Potensinya pun luar biasa karena karya digital para developer Indonesia bukan hanya bagus secara teknologi, tetapi juga artisitik dan menarik secara visual.

Hal itu tidak lepas dari latar belakang budaya yang sangat beragam.

Produk digital lain yang juga sangat berpotensi menurut Wamendag ialah aset digital berbentuk crypto.

Aset crypto selama ini belum dimasukkan secara resmi dalam data perdagangan digital karena memang belum lengkapnya aturan dan belum terbentuknya bursa crypto di Indonesia.

Padahal secara riil, di Indonesia perdagangan aset crypto sudah mencapai lebih dari Rp 300 triliun setahun.

Menurut Jerry, itu adalah potensi yang luar biasa yang bisa menjadi salah satu kontributor bagi pendapatan negara dan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, Kemendag tengah serius dalam upayanya untuk mendirikan bursa crypto.

“Mudah-mudahan dalam semester kedua 2021 ini bursa crypto sudah resmi berdiri di Indonesia," tutup Jerry Sambuaga. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Warkop Digital Manfaatkan KUR untuk Tingkatkan Ekonomi Desa Bersama Alumni Prakerja


Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler