jpnn.com - JAKARTA - Selain sepi pengunjung, keluhan pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang lainnya terkait gedung Blok G adalah prostitusi. Lokasi Blok G Pasar Tanah Abang yang dekat dengan area 'bongkaran' dikhawatirkan akan membawa sial bagi usaha mereka.
Namun, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tampaknya tidak terlalu khawatir akan masalah tersebut. Menurutnya, masalah itu bisa diselesaikan lain waktu.
BACA JUGA: Ahok Sebut Warga Jakarta Terbiasa Lecehkan Hukum
"Urusan kedua itu nanti, rampungin PKL dulu satu-satu. Kalau dalam waktu yang sama enggak mungkin," kata Jokowi di Jakarta, Senin (12/8).
Jokowi memastikan, ke depannya seluruh masalah di Tanah Abang akan diselesaikan. Tapi untuk saat ini yang terpenting adalah PKL harus disingkirkan dari badan jalan.
BACA JUGA: Hari Pertama Kerja Hanya 1 PNS DKI Bolos
Lebih lanjut Jokowi mengaku tidak percaya dengan berbagai alasan keberatan yang dilontarkan oleh segelintir PKL. Pasalnya, lanjut jokowi, fakta di lapangan menunjukkan antusiasme pedagang untuk masuk ke Blok G Tanah Abang.
"Blok G saja sudah penuh," tandas mantan Wali Kota Surakarta ini.
BACA JUGA: 28 Kebakaran Selama Libur Lebaran
Tanah kosong milik PT KAI didekat Stasiun Tanah Abang atau yang lebih dikenal dengan nama "bongkaran" selama ini terkenal sebagai pusat prostitusi di kawasan Tanah Abang. Di tempat itu puluhan PSK menjajakan diri dengan harga terjangkau bagi para pekerja kasar dan buruh yang jadi target pasar mereka.
Area seluas 3 hektar itu terletak tidak jauh dari gedung blok G. Bahkan kabarnya, sebelum direvitalisasi para PSK bongkaran kerap melayani pelanggannya di sana.
"Gedung Blok G itu harusnya dirubuhkan saja, terus bangun baru lagi. Sudah terlalu kotor itu, terlalu banyak yang main," ungkap seorang PKL Kebon Jati bernama Pedro saat ditemui JPNN pada Sabtu (10/8) kemarin. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bus Tak Lagi Populer
Redaktur : Tim Redaksi