Jokowi Peduli Desa, Pembangunan Lebih Merata

Jumat, 23 Desember 2016 – 13:31 WIB
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo (tengah) bersama anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Eddy Mulyadi Soepardi (kanan) dan anggota Komisi XI DPR Maruarar Sirait (kiri) dalam Sosialisasi Penggunaan Dana Desa Untuk Mendorong Inisiatif Desa Membangun di Gedung Graha Sindangkasih, Majalengka, Kamis (22/12). Foto: RMO/JPG

jpnn.com - MAJALENGKA - Anggota Komisi XI DPR Maruarar Sirait menyatakan bahwa pemerataan pembangunan semakin terlihat di era pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Sebab, pemerintahan saat ini memilih berfokus pada pembangunan desa dan daerah penggiran.

Maruarar mengatakan hal itu pada acara Sosialisasi Penggunaan Dana Desa Untuk Mendorong Inisiatif Desa Membangun yang digelar di Gedung Graha Sindangkasih, Majalengka, Kamis (22/12). Pembicara lainnya di acara itu adalah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo, anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Eddy Mulyadi Soepardi, serta Bupati Majalengka Sutrisno.

BACA JUGA: Diam-diam Suami Inneke Sudah Datang ke KPK

Ara -sapaan Maruarar- mengatakan, jumlah dana desa terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2015, alokasi dana desa dalam APBN sebesar Rp 20, 76 triliun.

Tapi pada 2016 jumlahnya meningkat menjadi Rp 49,98 triliun. “Dan peningkatan ini hingga tahun 2019. Pemerintah akan mengucurkan dana desa sebesar Rp 111,8 triliun," katanya.

BACA JUGA: Resmi Pindah! Ahok Disidang di Ragunan

Politikus PDI Perjuangan itu menambahkan, Jokowi merupakan presiden pertama di Indonesia berani menggelontorkan dana desa dalam jumlah besar. Karenanya Ara berharap kucuran dana desa bisa mendongkrak perekonomian warga di pedesaan.

"Hampir dari  800 desa saya kunjungi, (dana desa, red) mendorong terbentuknya  badan usaha milik desa berkembang," katanya.

BACA JUGA: Mengejutkan! Pria Ini Sengaja Tiru Omongan Ahok soal Surat Almaidah

Namun, Ara juga mewanti-wanti aparat desa agar tidak menyelewengkan dana desa. Sebab, dana desa harus bisa benar-benar bermanfaat.  "Saya tidak ingin masih ada  aparat desa yang  tersangkut masalah  hukum,” tegasnya.

Sedangkan Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan, Indonesia sebenarnya sudah punya modal besar untuk menjadi negara besar. Lahan yang subur di iklim tropis akan membawa manfaat besar jika benar-benar dimanfaatkan.

Selain itu, Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang di dunia. "Garis pantai ini dapat dimanfaatkan untuk perikanan. Indonesia juga memiliki budaya yang kaya. Ini bisa  dikapitalisasi menjadi pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.

Dia menambahkan, pemerintahan Jokowi memberikan dana desa yang sangat besar. Untuk 2017, dana desa yang dialokasikan adalah Rp 60 triliun, sedangkan pada 2018 direncanakan sebesar Rp 103,79 triliun.

Karena dana desa terus meningkat, Eko pun berharap agar desa bisa memanfaatkannya untuk menggerakkan perekonomian. Sebab, katanya, setiap desa punya potensi.

"Karena 80 persen desa itu pertanian. Maka dana itu harus berorientasi pada bidang agraris," katanya.(ysa/rmo/jpg/ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... ISIS Terdesak di Negeri Asalnya, Indonesia Harus Semakin Waspada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler