Jokowi Perlu Satu Periode Lagi untuk Wujudkan Semua Janji

Kamis, 25 Oktober 2018 – 11:13 WIB
Presidn Joko Widodo saat memantau hasil perhutanan sosial bersama Menteri LHK Siti Nurbaya. Foto: Humas KLHK

jpnn.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menilai tudingan bahwa pemerintah Joko Widodo berbohong terkait janji dan program kerja selama ini, sangat tidak berdasar.

Menurut Wakil Direktur Kampanye TKN Jokowi-Ma'ruf, Mohammad Yamin Tawary, tudingan itu kemungkinan dirancang untuk menghancurkan elektabilitas pasangan petahana Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

BACA JUGA: Ini loh yang Dimaksud Jokowi dengan Politikus Sontoloyo

"Saya kira tudingan itu cuma mencari sensasi saja, menyebut kebohongan besar supaya dapat simpati rakyat," ujar Yamin di Jakarta, Rabu (24/10)

Politikus Partai Perindo ini lebih lanjut mengatakan, Jokowi selama empat tahun kepemimpinannya telah banyak melakukan perubahan. Namun demikian, Yamin mengakui masih ada program yang belum terwujud. Karena untuk mengurus negara sebesar Indonesia, tidak bisa dilakukan sekaligus. Harus diselesaikan satu persatu dengan skala prioritas.

BACA JUGA: Nizar: Yang Sontoloyo Itu Kalau Ngotot Minta Dana Kelurahan

"Bedakan antara kebohongan dan belum tercapai. Banyak masalah yang harus diselesaikan dan tidak mungkin semua serempak. Tapi, banyak juga yang sudah tercapai, jadi bukan kebohongan," ucapnya.

Yamin menegaskan, untuk menggenapi seluruh janji yang pernah disampaikan mantan Wali Kota Surakarta tersebut, butuh satu periode lagi.

BACA JUGA: Dana Kelurahan Dikritik, Jokowi: Banyak Politikus Sontoloyo

"Untuk mewujudkan semuanya, Jokowi perlu satu periode lagi. Jadi, semua selesai," katanya.

Saat ditanya sikap kubu Jokowi-Ma'ruf menghadapi kampanye negatif, Yamin mengatakan pihaknya akan memberikan pendidikan politik yang baik pada seluruh rakyat Indonesia.

Caranya, dengan menjabarkan kinerja petahana, manfaat program kerja yang ada serta track record selama memimpin.

"Itu yang penting, bukan cuma isu, fitnah atau menyebar hoaks saja," kata Yamin.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon menyebut, Jokowi sedang menyindir diri sendiri saat berpidato pada peringatan ulang tahun Golkar di Jakarta, Minggu (21/10) kemarin.

Jokowi ketika itu mengajak semua pihak menghentikan politik kebohongan dan politik merasa benar sendiri.

Fadli menyebut pernyataan Jokowi menyindir diri sendiri karena banyak janji kampanye yang tak selesai di empat tahun kepemimpinan yang ada.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Maruf Ajak Santri Melawan Pandangan Pesimistis Prabowo


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler