Jokowi Resmikan Pabrik Gula di Bombana, Ada Andi Amran Sulaiman

Kamis, 22 Oktober 2020 – 16:47 WIB
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan pendahulunya Andi Amran Sulaiman, meninjau lokasi panen tebu sekaligus meresmikan pabrik gula yang berada di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Kamis (22/10). Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, BOMBANA - Presiden Joko Widodo meninjau lokasi panen tebu sekaligus meresmikan pabrik gula yang berada di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Kamis (22/10). Saat meninjau pabrik gula itu, Jokowi tampak juga didampingi oleh eks Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Pria yang akrab disapa Jokowi itu menyebut, investasi untuk membuka kebun tebu dan pabrik gula terintegrasi tersebut merupakan sebuah keberanian yang patut diapresiasi. Pabrik dengan kapasitas produksi yang tergolong besar di Indonesia tersebut dioperasikan oleh PT Prima Alam Gemilang dengan teknologi modern yang didukung otomatisasi.

BACA JUGA: Cerita Ahmad Basarah soal Hari Santri dan Kontrak Politik Presiden Jokowi

"Ini adalah sebuah keberanian. Keberanian membuka sebuah investasi dan usaha di tempat ini. Ini yang harus kita apresiasi dan hargai. Dimulai tiga tahun lalu dan sekarang selesai dan sudah berproduksi," ujarnya saat memberi sambutan peresmian.

Selain keberanian tersebut, satu hal yang perlu digarisbawahi ialah bahwa investasi tersebut nyatanya mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Dalam operasinya, kebun dan pabrik itu dapat menyerap maksimal 15 ribu tenaga kerja.

BACA JUGA: Pilkada Medan Mulai Panas, Rival Menantu Jokowi Terseret ke Bawaslu

"Membuka industri, membuka pabrik gula, dan yang paling penting membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Ini poin yang paling penting yang ingin saya garis bawahi," tuturnya.

Jokowi menilai, di kala situasi ekonomi di tengah pandemi seperti ini, semua pengusaha pasti menunggu dan melihat untuk berinvestasi atau membuka usaha baru. Karena itu, pabrik gula ini perlu diapresiasi.

BACA JUGA: Catatan Kritis Fahri Hamzah untuk Setahun Pemerintahan Jokowi-Maruf

Dalam sambutannya, Jokowi menjelaskan, saat ini kebutuhan komoditas gula di Indonesia mencapai 5,8 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, baru sebanyak 2,1 juta ton yang mampu diproduksi di dalam negeri. Sedangkan sisanya, masih harus mengandalkan impor.

"Sehingga pendirian pabrik gula di Bombana ini sekali lagi patut kita hargai karena nanti mengurangi impor. Artinya bisa memperbanyak devisa negara dan memperkuat neraca transaksi berjalan kita," kata Jokowi.

Kepala Negara dengan didampingi oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi terlebih dahulu meninjau lokasi panen tebu yang berada di areal pabrik terintegrasi. Selanjutnya, Jokowi juga turut meninjau pabrik gula dan gudang penyimpanan yang ada.

Pengerjaan konstruksi pabrik gula yang diresmikan Presiden ini dimulai pada awal 2017 silam dan mulai berproduksi pada Agustus tahun 2020 ini. Kapasitas pengolahan tebu yang mampu dilakukan pabrik tersebut ialah sebanyak 8 ribu TCD (ton cane per day) yang mampu ditingkatkan hingga 12 ribu TCD. Dengan kapasitas tersebut, pabrik mampu memproduksi gula kristal putih sebanyak 800 hingga 1.200 ton per hari. (tan/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler