jpnn.com, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi acara sarapan pagi Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto di Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/1).
Hasto menyebutkan hal itu merupakan pertemuan biasa, mengingat posisi Airlangga merupakan Menko Perekonomian kabinet Indonesia Maju saat ini.
BACA JUGA: HUT ke-51, PDIP Rayakan Hari Jadi hingga ke Pintu-Pintu Rakyat
"Ya, Airlangga juga sebagai menteri kordinator perekonomian itu pertemuan pertemuan hal yang wajar," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1).
Hasto mengatakan bahwa PDIP tidak ada masalah dengan pertemuan itu dan nyaman-nyaman saja sehingga tidak perlu ada yang dibesar-besarkan.
BACA JUGA: Ultah PDIP tanpa Jokowi, Hasto: HUT Kali Ini Menyatu dengan Rakyat
"Yang penting PDIP Perjuangan nyaman-nyaman saja. Pertemuan untuk kepentingan bangsa dan bernegara," lanjutnya.
Terkait pertemuan yang isunya digiring ke arah adanya dukungan, Hasto menegaskan PDIP tak main di ranah itu, karena menteri-menteri Partai Banteng sama sekali tidak pernah memanfaatkan jabatannya selain untuk kepentingan rakyat.
BACA JUGA: Prabowo-Gibran Terang-terangan Langgar Aturan Kampanye, BBHAR PDIP Mengadu ke Bawaslu
"Ada mas Pram (Pramono Anung, Mensesneg), Abdulah Azwar Anas (Menpan-RB), ada pak Yasonna Laoly (Menkumham), ada ibu Risma (Mensos), semuanya akan berbeda dan kami memang dididik untuk menggunakan kekuasaan untuk kepentingan rakyat, ketika menggunakan kekuasaan di luar itu artinya tidak percaya diri," kata dia.
Terkait arah dukungan Jokowi yang terus dinarasikan ke kubu Prabowo-Gibran, Hasto mengatakan pihaknya yakni bahwa suara hati rakyat sejalan dengan yang diperjuangkan Paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud.
"PDI Perjuangan percaya bahwa suara hati wakil rakyat, suara kebenaran yang akan memenangkan pemilu, apalagi Pak Ganjar dan Prof Mahfud memang mendapatkan dukungan luas terbukti dari sentimen positif dibandingkan dengan calon-calon yang lain," pungkas Hasto.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra