Jokowi Sebut BUMN Penerbangan dan Pariwisata Berpeluang Digabung

Kamis, 06 Agustus 2020 – 12:44 WIB
Presiden Jokowi. Foto: ANTARA/Humas Kemensetneg

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengutarakan wacananya yang ingin menggabungkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pariwisata dan penerbangan.

Hal ini untuk mendongkrak kedua sektor itu di tengah pandemi Covid-19. 

BACA JUGA: Insyaallah Penerbangan untuk Jemaah Umrah Dibuka Kembali

"Kemungkinan penggabungan BUMN penerbangan dan pariwisata sehingga arahnya menjadi semakin kelihatan, sehingga next pandemic, pondasi ekonomi di sektor pariwisata dan transportasi akan semakin kokoh dan semakin baik dan bisa berlari lebih cepat lagi," kata Jokowi dalam rapat terbatas tentang Penggabungan BUMN di Sektor Aviasi dan Pariwisata di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (6/8).

Jokowi juga mengamini data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2020 terkontraksi di minus 5,32. Dalam kasus ini, sektor pariwisata dan penerbangan terkontraksi paling dalam. 

BACA JUGA: Optimisme Bamsoet pada Pemulihan Pariwisata Bali di Masa Pandemi

Sementara untuk data wisawatawan mancanegara, Jokowi telah menerima laporannya. Pada kuartal kedua 2020, wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia mencapai 482 ribu orang. 

"Ini turun 81 persen utk quarter to quarter dan turun 87 persen untuk YoY (year on year). Artinya memang turunnya terkontraksi sangat dalam," kata Jokowi.

BACA JUGA: Pengangkatan Anggota Direksi-Komisaris BUMN Sudah Konstitusional

Meski demikian, Jokowi mengharapkan, penurunan itu di tengah pandemi Covid-19 bisa menjadi evaluasi bersama jajarannya dalam melompat. Jokowi menginginkan peristiwa ini jadi momentum konsolidasi serta transformasi di bidang pariwisata dan penerbangan.(tan/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler