jpnn.com, BANTEN - Presiden Joko Widodo mengapresiasi gerak cepat TNI, Polri bersama pemerintah daerah dalam menangani dampak bencana tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam.
"Saya kira kecepatan-kecepatan evakuasi di lapangan ini patut kita apresiasi. Saya sangat menghargai gerak cepat dari apa yang sudah dilakukan," ujar Jokowi saat meninjau dampak kerusakan di sekitar Mutiara Carita Cottage, Pantai Carita, Banten pada Senin (24/12).
BACA JUGA: Pesan Bagi Pemilik Mobil yang Tersapu Tsunami di Banten
Presiden turun langsung ke lapangan untuk memastikan penanganan darurat bagi para korban saat ini telah berjalan dengan baik. Terkait dengan bencana itu, Jokowi menyebut tsunami di Selat Sunda terjadi di luar perkiraan BMKG, sehingga masyarakat tidak memiliki kesiapan untuk menyelamatkan diri.
Biasanya peringatan akan potensi terjadinya tsunami bisa dikeluarkan dengan terlebih dahulu menganalisis secara cepat data gempa yang sebelumnya terjadi. Namun, tidak demikian dengan kali ini karena tanpa didahului oleh peristiwa gempa.
BACA JUGA: Jasad Drummer Seventeen Akhirnya Ditemukan
"Ke depan saya sudah perintahkan juga ke BMKG untuk membeli alat-alat early warning system yang bisa memberikan peringatan-peringatan secara dini kepada kita semua sehingga masyarakat bisa waspada," imbuhnya.
Melihat banyaknya korban yang ditimbulkan, Presiden telah menginstruksikan jajaran terkait untuk memasukkan pendidikan kebencanaan dalam kurikulum pendidikan, agar masyarakat mendapatkan pengetahuan sejak dini terkait kebencanaan sehingga dapat meminimalisir jumlah korban.
BACA JUGA: BMKG Jelaskan Penyebab Tsunami di Selat Sunda
"Sudah saya perintahkan (memasukkan pendidikan kebencanaan ke kurikulum)," tandas Presiden ketujuh RI tersebut.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Doa Gitaris Queen untuk Band Seventeen
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam