jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan khusus kepada jajaran pemerintah daerah untuk mendukung keberlangsungan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepada gubernur, bupati, maupun pangdam dan danrem, mantan gubernur DKI Jakarta itu meminta mereka menghijaukan kawasan KEK Mandalika dengan aneka tanaman.
BACA JUGA: Dikerjakan 29 Tahun, KEK Mandalika Diresmikan Jokowi
"Ditanami biar hijau dan tambah cantik. Kawasan-kawasan yang kurang vegetasi ditanami. Ajak provinsi, kabupaten, dan pangdam, untuk ikut bersama-sama. Tanaman mau minta berapa ratus ribu atau juta saya kirim," ucap Presiden yang akrab disapa Jokowi di Pantai Kuta, Lombok Tengah, Jumat (20/10).
Dia kemudian juga menginstruksikan PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku BUMN pengembang dan pengelola kawasan Mandalika untuk menata kawasan tersebut dengan baik.
BACA JUGA: Cukai Rokok Naik 10,04 %, Jokowi: Itung-itungannya Ketemu
Salah satu di antaranya ialah mempersiapkan area khusus bagi pengunjung yang ingin membeli cendera mata khas kawasan itu.
"Jangan masyarakat diminta membuat sendiri-sendiri sehingga kawasan menjadi tidak tertata. Siapkan lahan untuk kawasan cendera mata biar masyarakat ikut menikmati kawasan ini. Bangun dan tata yang baik," pintanya.
BACA JUGA: Jokowi Bakal Meresmikan KEK Mandalika
Mantan wali kota Surakarta itu juga mengingatkan untuk membangun kawasan dengan memunculkan kearifan lokal yang menjadi kekuatan kawasan tersebut. NTB sendiri disebut Presiden memiliki kekuatan arsitektur yang unik yang dapat memberi kesan tersendiri bagi para pengunjung.
"Harus ada pembedanya dengan Bali dan kawasan wisata yang lain. Di NTB ini memiliki kekuatan arsitektur yang baik, baik rumah-rumah suku Sasak dan lainnya. Kekuatan karakter harus dimunculkan. Jangan nanti di sini yang banyak malah rumah model Spanyol," tegas dia.
Tak kalah penting, Jokowi memperingatkan para investor untuk menaati aturan main yang akan ditetapkan. Siapa pun yang tidak segera melakukan konstruksi pembangunan setelah kontrak diterima, maka pencabutan kontrak kerja menjadi konsekuensinya.
"Yang tanda tangan kontrak tolong diberikan klausul bahwa enam bulan ini harus dimulai. Jangan hanya dapat kontrak dapat lahan sekian hektare kemudian didiamkan. Kalau sudah selesai seperti ini yang antre (investasi) banyak," katanya.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Gubenur Nusa Tenggara Barat M Zainul Majdi.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Hadiri Konferensi Internasional Alumni Al Azhar
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam