jpnn.com, JAKARTA - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung KPK, Jakarta, Senin (27/9).
Adapun aksi unjuk rasa digelar BEM SI karena ultimatum mereka kepada Presiden Jokowi untuk membatalkan hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai KPK telah melewati tenggat tiga hari.
BACA JUGA: Ultimatum Jokowi, BEM SI Malah Disebut Pahlawan Kesiangan Oleh Sesama Mahasiswa
"Iya jam 10 kami aksi (unjuk rasa) di KPK," kata Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Akbar kepada JPNN.com.
Akbar pun menyebut jumlah massa yang akan ikut berunjuk rasa di depan gedung KPK tersebut.
BACA JUGA: BEM SI Mengultimatum Jokowi, Ferdinand: Konyol!
"Sekitaran seribu (orang)," ujar Akbar.
Unjuk rasa itu digelar dalam rangka memberikan pembelaan terhadap pegawai KPK yang dipecat gegara tak lulus TWK.
BACA JUGA: Luhut Binsar Pandjaitan Besok Ultah, Sudah Tiba di Polda Metro Jaya, Simak Kalimatnya
BEM SI dan Gasak telah memberikan waktu 3x24 jam kepada Presiden Ketujuh RI itu untuk memenuhi tuntutan mereka.
"Jika Bapak masih saja diam, maka kami bersama elemen rakyat akan turun ke jalan menyampaikan aspirasi yang rasional untuk Bapak realisasikan," demikian petikan surat BEM SI dan Gasak kepada Jokowi, Kamis (23/9).
Dalam surat itu, BEM SI dan Gasak menyinggung komitmen Presiden Jokowi yang berjanji akan menguatkan KPK dengan cara menambah anggaran, menambah penyidik, dan memperkuat lembaga yang kini dipimpin Firli Bahuri itu.
Namun, BEM SI dan Gasak menilai Jokowi terkesan diam atas pemecatan 57 pegawai KPK yang tak lolos TWK dalam rangka alih status menjadi ASN.
Padahal, kata dia, pelaksanaan TWK telah terbukti maladministrasi dan melanggar HAM sebagaimana temuan Ombudsman RI dan Komnas HAM.
"Alih-alih pegawai KPK ditambah, ternyata ada 57 pegawai KPK diberhentikan dengan SK Nomor 1327," bunyi surat itu. (cr1/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Soetomo
Reporter : Dean Pahrevi