jpnn.com - JOKO Widodo diundang hadir ke Rakernas I PDI Perjuangan di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (10/1). Pagi, ia hadir sebagai presiden yang memenuhi undangan partai politik.
Saat datang, pria yang akrab disapa Jokowi itu memakai kemeja batik berwarna cokelat gelap. Datang sebagai presiden, ia disambut meriah. Tapi tentu, tetap kalah pamor dengan yang empunya partai, Megawati Soekarnoputri. Semua kader tetap terlihat lebih mendewakan sang ketua umum.
BACA JUGA: Tinggal Dua Pengrajin Bertahan, Lainnya Kembali Jadi Petani dan Ojek
Sebagai presiden, Jokowi juga tetap diberi kesempatan bicara di depan ribuan kader PDI Perjuangan. Entah karena begitu banyak tetua yang harus disapanya, sang presiden pun melupakan beberapa nama tokoh lain yang hadir.
Jokowi hampir lupa menyapa Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, dan Wapres Jusuf Kalla.
"Ini bisa dimarahi lagi kalau lupa, yang saya hormati wakil presiden dan partner yang setiap hari dengan saya, malah hampir lupa, Bapak Jusuf Kalla," kata Jokowi yang langsung disambut gelak tawa para kader PDIP.
BACA JUGA: Kisah Perempuan Dokter Hewan, Sejam di Perahu sambil Mengelus Harimau
Jokowi tak bicara banyak tentang politik saat itu. Ia memilih melaporkan hasil kerja pemerintahannya bersama JK, sapaan wapres.
"Negara ini harus memiliki haluan ke mana akan dibawa. Sebab itu pembangunan nasional semesta berencana menjadi pekerjaan rumah kita dalam mengarungi pembangunan ke depan," ujar Jokowi dalam sambutannya.
BACA JUGA: Saat itu Bung Karno bilang ke Pak Edhi, Begini lho, Ed
Ia pun mulai merinci semua pekerjaan yang sedang dan akan dikerjakan pemerintah. Mulai dengan keterbukaan pintu di Indonesia untuk MEA.
Jalanan yang rusak di wilayah Indonesia Timur, terutama di Papua yang mulai diperbaiki hingga pembangunan infrastruktur untuk kereta. Terutama trans Sumatera. Jokowi juga menegaskan soal tidak ada lagi pembangunan Jawa sentris, karena semua akan merata di seluruh Indonesia. Pembangunan 7 waduk di NTT sudah siap dijalankan. Ia pastikan pembangunan merata di seluruh wilayah.
Bisa jadi, Jokowi juga sedikit ingin menunjukkan keberaniannya di sini. Karena selama ini, tak sedikit juga kader PDI Perjuangan yang meragukan program kerjanya dan menganggapnya tidak tegas. Kritik untuknya dari rekan separtai sudah sering menghiasi media massa nasional. Jokowi menjawab semua kritik itu, di hadapan Megawati dan ribuan kader yang hadir hari ini.
"Mana yang tidak tegas atau berani? menenggelamkan kapal sampai 107 kapal. Masalah narkoba, setahun dihukum mati 14 orang. Tahun lalu juga sudah dibekukan Petral, kalau tidak diperintah mana menterinya berani," tegas Jokowi.
Banyak yang senyam-senyum mendengar pernyataan itu. Mungkin merasa disentil karena pernah mengritik pria asal Solo tersebut.
"Memang kita ingin berdaulat berdikari dan berkepribadian, kalau itu saya anggap benar dan memang benar, maka tidak ada kata tidak berani. Pasti akan saya lakukan," imbuhnya.
Setelah beberapa rangkaian acara pembukaan Rakernas itu selesai, Jokowi menemani Megawati makan siang bersama para tokoh pimpinan partai lain, dan pejabat yang diundang.
Biasanya, Jokowi tidak terlalu lama menghadiri acara partainya. Namun, kali ini Jokowi yang datang pada pukul 10.00 WIB pagi tadi, masih bertahan di JI Expo tempat acara digelar hingga sekitar pukul 16.00 WIB.
Pada pukul 14.30 WIB, ia sudah berganti penampilan. Kali ini ia menjadi kader PDI Perjuangan, memakai baju merah layaknya politikus partai lainnya. Jokowi seolah ingin menunjukkan bahwa ia masih setia terhadap parpol yang berjasa mendukungnya penuh di Pilpres lalu.
Jokowi dipersiapkan untuk memberikan pengarahan pada kader PDI Perjuangan secara tertutup. Setelah itu, baru ia meninggalkan tempat acara. Ia enggan bicara mengenai hasil pengarahannya tersebut. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pianis Berprestasi Ini Akan Sepanggung dengan Pianis Dunia
Redaktur : Tim Redaksi