Joni, Tuna Netra Tewas Terinjak-injak

Sabtu, 11 September 2010 – 10:11 WIB
Presiden SBY bersama tokoh agama dan parpol menyatakan kecaman terhadap Terry Jones di halaman dalam Istana Negara, Jakarta, 10/09/2010FOTO: SOFYAN HENDRA/JAWA POS

JAKARTA - Acara silaturahim atau open house Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara memakan korban jiwaJoni Malela, 45, pria tuna netra asal Manado, Sulawesi Utara, tewas terinjak-injak massa.
     
Kejadian naas tersebut terjadi di depan pintu gerbang Sekretariat Negara, Jalan Majapahit

BACA JUGA: Akan Tertibkan Perbedaan Lebaran

Theresia Indah Susanti, Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta, menceritakan, Joni mengalami kelelahan dan tak tahan antre
Pria yang kini tinggal di Cinangka, Depok, tersebut lantas memutuskan untuk mundur

BACA JUGA: Generasi Muda Alami Pelemahan Karakter

Namun, justru berakibat lebih fatal

   
"Mau mundur, tidak bisa, lalu keinjak-injak,? kata Theresia kepada wartawan kemarin (10/9)

BACA JUGA: Presiden SBY Surati Obama

Joni sempat diberi bantuan oksigen" Sekitar sepuluh menit (berusaha dibantu), tapi tidak bisa bertahan, tidak nafas," imbuhnya.
     
Didampingi isterinya, yang juga tuna netra, Jony meninggal dan dibawa ke RSCM.  Selain Jony, ada satu lagi korban yang mengalami sesak napas, dan telah dibawa ke RS Tarakan.
     
Acara open house untuk masyarakat luas sebenarnya baru dibuka pada pukul 14.00Namun, masyarakat sudah mengantre di depan gerbang Setneg Jalan Majapahit sejak pukul 10.00Menjelang acara open house dibuka, terjadi aksi saling dorongSempat rusuh, massa dipecah dan dibukakan pintu Istana di Jalan VeteranKarena kepadatan massa, sekitar pukul 13.30 WIB jalur dari Harmoni ke Monas sempat ditutup.
     
Pihak Istana sebenarnya bukan tanpa persiapan untuk mengantisipasi membludaknya masyarakat yang hendak memanfaatkan kesempatan bersalaman langsung dengan presidenDi halaman Setneg misalnya, sudah disediakan sekitar 500 kursi bagi masyarakat yang antre.
     
Jalur khusus dengan tali sebagai pembatasnya juga disiapkan sejak dari gerbang Jalan Majapahit hingga pintu masuk Istana NegaraNamun sepertinya itu masih belum cukup karena pengaturan itu hanya setelah masyarakat berada di dalam area Setneg dan IstanaSementara di luar, masyarakat sudah berkerumun untuk bisa segera masukPintu gerbang yang dibuka sebagian, hanya cukup dilewati tiga orang secara bersamaanMassa yang berebut masuk akhirnya mengakibatkan saling dorongRusuh massa pun tak terhindariBeberapa orang tampak berusaha meloloskan diri dari celah pintu gerbang yang berujung runcing itu
     
Situasi itu membuat banyak yang terjatuh saat berupaya masukAnak-anak kecil juga menjerit terjepitYanti, 30, warga Tanjung Priok, mengaku harus berjalan dari Jalan Cut Mutia, Menteng, untuk bertemu presidenIa berharap mendapatkan angpau dari presiden.
     
Berbeda dengan Delima, 35Ibu asal Karawang ini ingin bersalaman dengan presiden karena ingin tahu bagaimana suasana open house di Istana?Tahu begini, nyesel,? kata Delima.
     
Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menyatakan keprihatinan atas insiden tersebutSeluruh petugas pengamanan berada di dalam gerbangSementara aksi dorong terjadi di luar pagar
     
"Kita tahu itu dibatasi pintu masukIni yang kita imbau juga agar mereka bisa menahan diri, jangan sampai terjadi aksi saling dorong dan tidak berusaha memaksakan diri untuk masuk ke dalam,? kata Julian.
     
Sejumlah warga sempat mengaku mendengar kabar presiden akan membagikan angpau sebesar Rp 300 ribuKabar tersebut sepertinya membuat masyarakat makin antusias untuk bersalaman dengan presidenPadahal, di papan pengumuman di depan gerbang Setneg, ditulis jumlah maksimal pengunjung hanya 1.250 orang saja.
     
Julian mengaku mengetahui embusan kabar bahwa SBY menyebarkan angpau Rp 300 ribu per orang"Ini tidak benar berita seperti ituKalau masyarakat mendengar, saya pastikan itu tidak benar,"kata JulianSetneg memang memberikan angpau sebesar Rp 100 ribuNamun, amplop berisi uang itu hanya diberikan kepada warga yang telah jompo atau cacat
     
Bagaimana respon SBY mendengar peristiwa itu? Kepala Biro Pers dan Media Istana D.JNachrowi mengungkapkan, presiden sangat terkejut dengan insiden di hari kemenangan itu?Dan tentunya sangat prihatin," kata Nachrowi.
     
Presiden, lanjutnya, memberikan uang duka keluarga korbanTanda belasungkawa senilai Rp 10 juta itu disampaikan petugas Istana kepada istri korban"Jumlah yang diberi mungkin tidak seberapa, cukup lah untuk membantu yang bersangkutan atas musibah yang menimpa," paparnya.
     
Open house SBY di Istana Negara kemarin sebenarnya berlangsung sejak pukul 09.00Namun acara dibagi menjadi dua bagianSesi pertama untuk keluarga inti, Wapres, menteri, pejabat negara, dan duta besar negara sahabat dimulai pukul 09.00 hingga 11.00Sementara untuk masyarakat umum, dimulai pukul 14.00 hingga 17.00.
   
Sebelum menerima tamu, SBY lebih dulu menerima sungkem dari Ny Ani Yudhoyono dan putra bungsunya, Eddie Baskoro YudhoyonoSetelah itu, berturut-turut tamu pejabat datang, diawali oleh Wapres Boediono beserta keluarga dan staf Wapres.
   
Seluruh pemimpin lembaga tinggi negara hadir, termasuk Ketua MPR Taufiq KiemasTaufiq didampingi putrinya, Puan MaharaniFungsionaris PDIP yang juga wakil ketua DPR Pramono juga ikut menemaniSeperti biasa, isteri Taufiq, Megawati Soekarno Putri tak pernah mendampingi Taufiq jika bertandang ke Istana"(Megawati) lagi open houseJadi bagi dua," kata Taufiq beralasan(sof/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Umat Islam Tak Akan Rela Al Quran Dibakar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler