Jualan Narkoba untuk Hidupi Tiga Istri

Senin, 12 Maret 2018 – 08:13 WIB
Ilustrasi borgol. Foto: AFP

jpnn.com, SIDOARJO - Djuhair yang bekerja sebagai sopir truk jasa ekspedisi merasa penghasilannya kurang.

Maklum pria 68 tahun itu memiliki tiga istri. Karena itu dia kelimpungan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.

BACA JUGA: Dua Pengedar Sabu-Sabu Keok Ditembak Petugas BNNP Aceh

Warga Perumahan Puri Kalitengah, Sidoarjo tersebut kemudian memutar otak mencari solusi.

Namun, pilihannya berujung bui. Sebab, dia menjadi pengedar narkoba jenis sabu-sabu (SS).

BACA JUGA: Ian Jual Ganja via Instagram

Sepak terjangnya selama setahun terakhir pun terhenti. Unit Reskrim Polsek Gedangan membekuknya di Jalan Raya Porong pada Jumat malam (9/3).

Dari tangan tersangka, petugas mengamankan satu poket sabu-sabu (SS) seberat 0,68 gram. Djuhair diringkus di depan kantor PLN Porong.

BACA JUGA: Tega Nafkahi Keluarga dengan Jualan Narkoba

Malam itu, dia sedang menunggu calon pembeli. Pria yang sehari-hari bekerja di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, tersebut tidak sadar bahwa pemesan narkoba adalah polisi yang sedang menyamar.

''Ditangkap tanpa perlawanan," ujar Kanitreskrim Polsek Gedangan Ipda Supratman.

Dia menerangkan bahwa pengungkapan itu merupakan buah dari informasi masyarakat.

Dua pekan sebelum penangkapan, pihaknya mendapat informasi adanya transaksi mencurigakan di sekitar Jalan Raya Porong.

''Indikasinya jual beli narkoba," ucapnya.

Laporan itu ditelusuri. Hingga akhirnya, petugas mendapat akses untuk berkomunikasi dengan Djuhair.

Mereka pun membuat janji untuk bertransaksi SS. ''Masih dikembangkan, bandarnya dari luar kota," kata Supratman.

Djuhair mengaku mendapat pasokan SS dari Pasuruan. Dia membeli barang haram tersebut dari pria berinisial LO.

''Dulu kenal di pelabuhan," tuturnya. Djuhair nekat menjadi pengedar narkoba karena tertarik keuntungan yang bisa diraup.

Dia membeli 1 gram SS seharga Rp 1,2 juta. Narkoba pesanan itu dikirim dengan sistem ranjau di sekitar tanggul lumpur.

Djuhair kemudian memecahnya menjadi dua poket. Nah, per bagiannya dijual Rp 800 ribu. ''Itu untuk paket yang namanya Supra," jelasnya.

Djuhair juga melayani pembeli yang ingin mengisap SS paket hemat. Harganya Rp 300 ribu per poket. Djuhair membagi 1 gram SS menjadi delapan poket. '

'Untungnya untuk pemasukan tambahan," ungkapnya. (edi/c7/hud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Tangkap Amin Rais


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler