jpnn.com - JAKARTA - Juru bicara Partai Demokrat Didi Irawadi mengatakan, ketika Presiden Joko Widodo merombak kabinet kemarin, ada harapan rakyat supaya membawa perubahan dan terobosan baru untuk bangsa.
Namun, pada kenyataannya bukannya membawa perubahan dan perbaikan, namun malah terjadi kegaduhan.
BACA JUGA: Rini Soemarno Pernah Nangis dan Diusir DPR
Hal itu tak terlepas dari polemik yang dipicu kritik Rizal Ramli, Menteri Koordinator Kemaritiman yang baru atas rencana pembelian pesawat untuk maskapai Garuda Indonesia, serta pembangkit listrik 35 ribu megawatt.
"Alih-alih ada ide perbaikan, tapi kok malah gaduh?" kata saat diskusi bertajuk "Kabinet Ribet Ekonomi Mampet", di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/8).
BACA JUGA: 10 Bulan Jokowi Berkuasa, Kabinet Ribet Ekonomi Mampet
Didi pun menanggpi pernyataan Ketua Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi, yang menyatakan kritik Ramli merupakan bagian perbaikan. Menurut Didi, perbaikan itu sampai sekarang malah belum kelihatan. "Mana perbaikannya? Kok belum kelihatan. Apa ini yang dipilih gaya pemerintahan Jokowi? Kalau untuk sesuatu yang baik kita lihat saja nanti," kata Didi.
Menurut Didi, saat ini nilai tukar dolar terhadap rupiah semakin melambung. Ekonomi Indonesia semakin terhimpit. Rakyat menanti solusi. "Tapi, kalau gaduh dianggap sesuatu yang baik, itu perlu pembuktian," katanya.
BACA JUGA: Mantan Jubir Presiden Gus Dur Bicara soal Rizal Ramli
Ia pun menyatakan, di sistem pemerintahan manapun kalau melakukan kritikan dari itu ada caranya, bisa dari dalam bisa dari luar. "Ada SOP (Standar Operasional Prosedur) seperti yang dilakukan di zaman Pak SBY (Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono)," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD RI Selesaikan RUU Perkoperasian
Redaktur : Tim Redaksi