jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik Tjipta Lesmana heran dengan sikap DPR yang tak mengkritik rencana pembelian Airbus A 350 untuk Garuda Indonesia. Padahal dulu, Menteri BUMN Rini Soemarno pernah nangis dan diusir dari DPR ketika persoalan Sukhoi.
"Ini saya masih tahu, Rini Soemarno pernah nangis di DPR, diusir dari DPR ketika kasus Sukhoi. Nangis Rini," kata Tjipta saat diskusi bertajuk "Kabinet Ribet Ekonomi Mampet", di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/8).
BACA JUGA: 10 Bulan Jokowi Berkuasa, Kabinet Ribet Ekonomi Mampet
Tjipta pun tak sepakat dengan alasan Rini selaku Menteri BUMN membeli Airbus A 350. Misalnya, alasan untuk mengangkut jemaah haji, penerbangan ke Tiongkok dan membutuhkan pesawat berbadan lebar.
Tjipta pun heran, malah yang lebih kritik menyikapi pembelian Airbus A350 adalah Rizal Ramli, Menteri Koordinator Kemaritiman yang notabene di kubu pemerintahan.
BACA JUGA: Mantan Jubir Presiden Gus Dur Bicara soal Rizal Ramli
Foto: AFP
BACA JUGA: DPD RI Selesaikan RUU Perkoperasian
Menurut dia, banyak persoalan yang diangkat Ramli itu benar. Belum lagi persoalan kedaulatan udara. "Sampai hari ini itu, Menhan (Menteri Pertahanan) pernah bicara kepada saya, tiap pesawat naik dan turun di Batam, itu harus minta izin kepada Singapura. Padahal ini negara berdaulat," kata Tjipta.
Nah, menurut dia, apa yang diungkap oleh Ramli itu pada dasarnya benar semua. Cuma memang, cara penyampaiannya saja. Karenanya, ia menyarankan agar sebelum melakukan kritik terbuka, Ramli melayangkan kritik tertutup terlebih dahulu.
"Ini menyangkut kritik tertutup dan terbuka. Memang, saya sependapat sebaiknya kritik tertutup dulu," ujarnya. "Kalau kritik tertutup tak mempan, lempar bola itu keluar," ungkap Tjipta. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Delay Dua Jam Akibat Tambal Sulam
Redaktur : Tim Redaksi