jpnn.com - JAKARTA - Juru bicara Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto menyesalkan ketidakhadiran Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) dan Jaringan Survei Indonesia (JSI) untuk diaudit Dewan Etik Persepi.
"Puskaptis dan JSI terlalu jauh masuk ke ranah politik kekuasaan. Suatu sikap yang tidak elok, namun juga tidak terpuji di tengah tuntutan pentingnya tanggungjawab terhadap metodologi dan sampel hitung cepat yang seharusnya begitu mudah dipenuhi," kata Hasto di Jakarta, Rabu (16/7).
BACA JUGA: Rekapitulasi Independen, Jokowi-JK Unggul 52,83 Persen
Menurutnya, sikap Puskaptis dan JSI tidak hanya berpotensi menimbulkan ketegangan politik. Sebab, klaim kemenangan Prabowo-Hatta didasarkan pada hitung cepat lembaga tersebut.
"Hatta Radjasa dikenal sebagai tokoh yang menjunjung tinggi kaidah metodologi dalam survei dan memahami keakuratan hitung cepat, seharusnya mendorong kedua lembaga tersebut untuk bersedia menjalani pemeriksaan Dewan Etik," kata Hasto.
BACA JUGA: Jelang Rekapitulasi, Perketat Pengamanan Perbatasan
Menurut Hasto, respons yang kurang kooperatif dari JSI dan Puskaptis harus dipahami juga. Jangan-jangan ada kekuatan besar yang menghalangi mereka sehingga tidak bersedia diaudit.
"Atau jangan-jangan ini merupakan strategi "buying time" terhadap dugaan bekerjanya operasi khusus yang mencoba melakukan manipulasi hasil rekapitulasi penghitungan suara," kata Wakil Sekjen PDI Perjuangan ini.
BACA JUGA: Pimpinan DPR Bantah Ada Pemanggilan RRI
Karenanya, Hasto meminta seluruh kekuatan prodemokrasi, masyarakat civil, dan para akademisi yang memperjuangkan kebenaran akademis bersatu.
"Sebab ketika kekuatan kebenaran sudah disatukan, maka sekokoh apapun kekuatan gelap menghadang tidak akan mampu melawan suara kebenaran rakyat," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koalisi Merah Putih Bakal Senasib Dengan Koalisi Kebangsaan
Redaktur : Tim Redaksi