Kota Apung Mas Agus

Jubir: Kota Mengapung Bukan Ide Baru, Jokowi Juga Punya

Jumat, 30 Desember 2016 – 06:52 WIB
Jubir Agus-Sylvi, Rachland Nashidik. Foto: Ist

jpnn.com - JPNN.com - Kubu Agus Yudhoyono gerah lantaran terus mendapat serangan soal ide "Kota Mengapung" yang dilontarkan oleh calon gubernur nomor urut 1 itu saat diwawancara salah satu surat kabar nasional.

Video wawancara tersebut, baik yang asli maupun versi yang telah diedit, kini menjadi viral di dunia maya dan digunakan untuk menyerang intelektualitas Agus.

BACA JUGA: Gerah, Jokowi Minta Portal Berita Abal-Abal Ditertibkan

Juru bicara pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, Rachland Nashidik mengatakan, kota mengapung bukanlah ide yang konyol atau tidak masuk akal.

Ucapan Agus pun didasari pengalamannya mengunjungi sejumlah negara dan melihat langsung bangunan yang didirikan di atas sungai.

BACA JUGA: Pilkada Lebih Berkesan ketimbang Masa-Masa di Kabinet

"Gagasan membangun rumah di atas air sebenarnya tidak baru. Namun tentu saja Agus tidak bertanggung jawab atas keterbatasan pengetahuan orang lain, termasuk fakta bahwa pada 2012 Jokowi pernah mengagas pembangunan apartemen mengapung di atas sungai Ciliwung," ujar Rachland melalui keterangan pers yang diterima JPNN, Kamis (29/12) malam.

Dalam wawancara tersebut, lanjut dia, Agus sebenarnya tengah melawan "mitos" yang selama ini dibangun Pemprov DKI bahwa penggusuran adalah solusi paling pas untuk mengatasi banjir.

BACA JUGA: Usai Dengar Curhat Warga, Sandi: Pak Ahok Bohong Dong?

Putra Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu meyakini bahwa pembangunan di Jakarta bisa dilakukan tanpa perlu menggusur pemukiman warga kelas bawah.

Kota Mengapung, tambah Rachland lagi, adalah salah satu konsep yang bisa dikaji sebagai solusi alernatif.

Rachland pun menegaskan bahwa Agus dalam wawancara itu tidak pernah mengatakan bahwa kota mengapung itu adalah program yang bakal diterapkannya di Jakarta jika terpilih nanti.

"Ia (Agus) mengatakan akan mempelajari dengan serius pelbagai alternatif demi mencegah penggusuran," ucap Rachland.

Lebih lanjut Rachland mengatakan, serangan-serangan terhadap Agus di dunia maya terkait kota mengapung sudah bisa dianggap sebagai kampanye hitam.

Pasalnya, pernyataan calon gubernur yang diusung Partai Demokrat, PPP, PAN dan PKB itu telah ditarik sangat jauh keluar dari konteks sebenarnya.

"Perlu diketahui, Agus-Sylvi menolak kampanye hitam dan secara konsisten menjauhinya. Kami meyakini, Jakarta adalah rumah kita bersama yang tidak boleh dirusak oleh permusuhan dan dengki, melainkan harus dirawat dengan solidaritas dan empati," pungkas dia. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya di Jakarta Elektabilitas Petahana Jeblok


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler