Jubir PKB: Sistem Proporsional Tertutup Hambat Regenerasi Politisi

Jumat, 06 Januari 2023 – 21:52 WIB
Jubir PKB Dira Martamin mengatakan sistem proporsional tertutup pada pemilu akan menghambat proses regenerasi politisi. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Juru bicara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dira Martamin menilai wacana menerapkan sistem proporsional tertutup pada Pemilu 2024 hanya akan mendatangkan malapetaka bagi demokrasi Indonesia.

"Aduh, ini kabar buruk pakai banget. Sisitem proporsional tertutup akan jadi malapetaka demokrasi Indonesia. Rakyat enggak bebas dalam menentukan siapa calon legeslatif yang berhak mewakilinya di DPR," kata Dira pada Jumat (6/1).

BACA JUGA: Mayoritas Konstituen Semua Parpol Ingin Sistem Proporsional Terbuka di Pemilu 2024

Juru bicara dari kalangan milenial ini menjelaskan dalam sistem tertutup yang memiliki kewenangan penuh menunjuk legislator di parlemen adalah partai.

Hal itu berbeda dengan sistem pemilu proporsional terbuka. Rakyat memiliki daulat penuh untuk menentukan calonnya sendiri.

BACA JUGA: Luqman PKB: Bakal Ada Kekacauan Pemilu Jika Sistem Proporsional Tertutup Dikabulkan MK

"Kalau kata WS Rendra, bagaimana rakyat bisa merdeka bila hak pilih mereka dipasung. Mereka tidak boleh memilih secara langsung wakil-wakil mereka di dewan perwakilan?" tutur Dira.

Menurut Dira sistem pemilu proporsional tertutup juga akan menghambat proses regenerasi politisi. Ketika para legislator hanya ditunjuk partai, maka akan terjadi kejumudan atau kebekuan dalam tubuh partai.

BACA JUGA: Pakar Ungkap 2 Kelemahan Pemilu Proporsional Terbuka

"Kalau begitu, itu-itu lagi saja yang punya duit pasti yang dipilih," katanya.

Dira mengkhawatirkan beberapa bencana politik yang sistematik akan terjadi, yakni:

  • Tidak ada inovasi.
  • Orang yang dipilih partai nanti yang menyumbang, sehingga ketika duduk di kuris legislatif, bukan mewakili aspirasi rakyat malah sibuk mencari balik modal.
  • Pengkhiatan kepada rakyat. Seperti beli kucing dalam karung. Ancaman oligarki di Indonesia.

Sistem Pemilu 2024 kembali mencuat setelah uji materi terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK) dilakukan.

Uji materi terhadap beleid ini membuat isu soal wacana penerapan sistem proporsional tertutup dalam Pemilu 2024 ramai.

Dira mengatakan sistem proporsioanal tertutup bisa menghambat regenerasi para kaum milenial dan gen Z untuk terjun ke dalam dunia politik.

“Bakal menambah antipati di generasi milenial dan gen Z. Generasi milenial mau beli rumah saja bingung, apalagi ditambah sistem yang begini. Mana ada yang mau, Bro mengikuti politik. Saya beruntung banget, PKB memberikan privilege kepada seorang karyawan swasta. Coba lihat partai politik mana yang ada karyawan swastanya di struktur organisasi mereka,” ujar Dira. (*/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler