Jumlah Gay di Tasik Capai 3 Ribu, Begini Tanggapan Tokoh Agama

Selasa, 06 Desember 2016 – 20:49 WIB

jpnn.com - TASIK – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya KH Achef Noor Mubaraq mengaku miris mengetahui jumlah kaum penyuka sesama jenis di wilayahnya. Menurut data yang beredar, ada sekitar 3000 gay di Tasikmalaya. 

Dia meyakini jumlah itu hanya yang muncul ke permukaan saja. Masih memungkinkan ada yang belum terdata. 

BACA JUGA: Bantuan Itu Nomor 2, Yang Paling Utama Bisa Ketemu Jokowi

“Mengerikan juga memang jika jumlahnya banyak begitu,” ujarnya aat dihubungi Radar, Senin (5/12)

Menurut dia, pemerintah harus menindaklanjuti persoalan kehadiran kaum gay di Kota Tasikmalaya secara serius. Apalagi kabarnya ada yang berstatus PNS. 

BACA JUGA: Modus SMS Banking, Uang Nasabah di Rekening BNI Hilang

Namun, permasalahan anggaran untuk menangani permasalahan ini tidak bisa dikesampingkan. 

“Karena saya pernah dengar anggarannya cukup minimal,” tuturnya.

BACA JUGA: Edarkan SS di Kalbar, Kakek Asal Malaysia Divonis Mati

Dia menilai harus ada komunikasi khusus kepada kaum gay melalui proses konseling dari KPA (Komisi Penanggulangan AIDS). 

Sehingga, penyebaran penyakit psikologi menyimpang itu bisa dipersempit. 

Sebagai ketua MUI, Achef mengaku siap ikut andil memberikan konseling dari sudut agama untuk meluruskan pola pikir kaum gay. 

“Ya, kami siap untuk dilibatkan,” katanya.

Terpisah, Wakil Ketua GP Anshor Kota Tasikmalaya Asep Rizal mengaku geli sekaligus ngeri ketika kelompok gay diketahui sudah masuk di kalangan PNS. 

Dia khawatir lingkungan birokrasi jadi ajang penyebaran penyakit tersebut dan akhirnya akan mengganggu pelayanan kepada masyarakat. 

“Ini kan penyakit dan bisa menyebar,” ucapnya.

Meski fenomena ini sudah ada sejak zaman Nabi Luth dan tidak akan hilang, namun menjadi kewajiban semua pihak untuk meminimalisir penyebarannya. 

Ruang gerak kelompok ini harus dipersempit agar jumlahnya tidak terus bertambah. 

“Harus diajak diskusi dan diberikan pemahaman-pemahaman, karena psikologisnya harus dibenahi,” kata Asep.

Dia menilai selama ini masyarakat cenderung mengucilkan dan memberi sekat kepada kaum gay. Akhirnya, mereka bergerak tanpa terpantau. 

Bisa jadi mereka ada di lingkungan sekitar kita. “Karena kalangan mana pun tidak luput, bisa disusupi penyakit itu,” pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, KPAD Kota Tasikmalaya merilis jumlah kaum gay di Kota Tasik yang mencapai 3000 orang. Lima diantaranya berstatus PNS. (rga/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Kali Beristri Dokter, Terakhir Persunting Guru Langsung Hamil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler