Data baru yang diterbitkan Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Australia (AIHW) menunjukkan bahwa jumlah warga Australia menggunakan sabu mencapai lebih dari dua kali lipat, menjadi sekitar 1,3 juta orang.

AIHW mengamati tren dalam penggunaan dan ketersediaan metamfetamin - umumnya dikenal sebagai 'sabu’ - dan melaporkan adanya lompatan besar sepanjang dekade terakhir dalam produksi dan pasokan narkoba di seluruh Australia.

BACA JUGA: PM Malcolm Turnbull Diminta Perbaiki Hubungan dengan Muslim Australia

Di kota Newcastle, New South Wales (NSW), kekhawatiran akan meningkatnya jumlah perempuan hamil yang mencari bantuan karena kecanduan sabu, makin meluas.


Para peneliti kesehatan melaporkan adanya perubahan yang mengkhawatirkan atas penggunaan sabu dalam bentuk Kristal ketimbang bubuk.

BACA JUGA: Mitos Seputar Kesehatan Mata dan Kebenarannya

Selama periode empat bulan pada tahun ini, lebih dari 20 ibu hamil meminta bantuan dari pusat perawatan narkoba di Newcastle.

Bill Robertson mengelola klinik stimulan, layanan bagi orang-orang yang memiliki ‘masalah dengan obat-obatan jenis stimulan, amfetamin, dan methamphetamine’.

BACA JUGA: Terapi Online Efektif Tangani Perilaku OCD di Kalangan Remaja

Beberapa klien datang sendiri ke klinik itu, sementara lainnya dirujuk oleh lembaga negara seperti Dinas Sosial atau Dinas Keluarga dan Pelayanan Masyarakat setempat.

Sekitar 150 orang datang ke klinik itu setiap tahunnya, dan akhir-akhir ini, telah terjadi peningkatan jumlah ibu hamil yang datang untuk membantu mengatasi kecanduan sabu yang mereka alami.

"Kehamilan sering menjadi penyemangat dan mereka ingin melakukan yang terbaik yang mereka bisa untuk menjadi seorang ibu," kata Bill.

Ia menyebut, "Kami mendapat 26 rujukan sepanjang Januari-April tahun ini - semua kasus kecanduan sabu."

Profesor Adrian Dunlop, kepala spesialis terapi kecanduan di ‘NSW Health’, mengatakan, tidak jelas apakah ada peningkatan jumlah perempuan hamil yang menggunakan sabu atau apakah itu menunjukkan lebih banyak perempuan yang melaporkan kecanduan narkoba mereka.

"Untuk mencoba memberikan semacam perbandingan, kita tahu, di seluruh Australia, penggunaan alkohol dalam kehamilan merupakan masalah yang sangat besar," jelas Adrian.

Ia mengungkapkan, "Sekitar 50% dari perempuan yang mengonsumsi alkohol sebelum hamil memutuskan untuk berhenti tapi masih ada sekitar 50% yang terus menlanjutkan perilaku itu dan sekelompok kecil yang tak melakukan apapun ... dan sistem kesehatan tak bekerja baik untuk mengidentifikasi mereka.”

"Jika kami melakukan beberapa perkiraan berdasarkan populasi, kami harus melihat puluhan, jika bukan ratusan, dari kelompok tertentu di klinik ini di seluruh Australia setiap tahunnya, dan kami tak melakukan itu," tambahnya.

Pemerintah NSW baru-baru ini mengumumkan dana untuk memperluas layanan tersebut.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Kota ini Miliki Layanan Konsultasi Pernikahan Khusus Pasangan Sesama Jenis

Berita Terkait