Jumlah Korban COVID-19 Turun Tajam, PM Spanyol Malah Minta Perpanjangan Karantina

Senin, 01 Juni 2020 – 06:03 WIB
Warga menunjukkan tiket saat akan memasuki bekas Masjid Cordoba, Spanyol, yang dibuka untuk umum, di tengah pandemi COVID-19, Senin (25/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Jon Nazca/foc/djo

jpnn.com, BARCELONA - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez akan meminta parlemen menyetujui perpanjangan masa karantina di bawah status darurat COVID-19 sampai dua minggu.

Koran El Pais menulis, pada Minggu (31/5), Pedro Sanchez mengatakan, setelah perpanjangan masa karantina, pemerintah tidak akan lagi membatasi pergerakan masyarakat.

BACA JUGA: Perkembangan Terbaru Polemik Mobil PCR Pemkot Surabaya vs Pemprov Jatim, Semoga Terwujud!

PM Sanchez melalui pertemuan virtual menyampaikan ke para kepala daerah bahwa langkahnya itu akan jadi karantina wilayah terakhir yang diberlakukan di Spanyol mengingat jumlah pasien positif telah turun drastis.

Korban jiwa akibat COVID-19 di Spanyol bertambah empat orang, Sabtu (30/5), sehingga totalnya jadi 27.125 jiwa, kata Kementerian Kesehatan.

BACA JUGA: Begini kata Isa tentang Sikap Bu Risma

Angka itu menunjukkan korban jiwa harian di Spanyol turun tajam, khususnya setelah pemerintah berhasil menanggulangi dampak pandemi.

Sementara itu, jumlah pasien positif bertambah 271 orang dalam 24 jam terakhir, sehingga totalnya sebanyak 239.228 orang per Sabtu.

BACA JUGA: Rusuh di Amerika Serikat, Seward: Saya Kena Tembak

Spanyol menetapkan status darurat pada 14 Maret, menyebabkan warga hanya dapat ke luar rumah untuk membeli makanan, berobat, dan bekerja apabila mereka tidak dapat melakukannya dari rumah.

Anak-anak mulanya diwajibkan tetap dalam rumah sepanjang hari.

Namun saat ini, pemerintah mulai melonggarkan aturan pembatasan secara bertahap.

Meskipun perpanjangan karantina terakhir kali mendapat perlawanan dari partai sayap kanan dan unjuk rasa masyarakat, Sanchez justru bekerja sama dengan partai separatis Katalan, Esquerra Republicana de Catalunya (ERC).

Kerja sama itu diyakini menjamin mengamankan rencananya saat sidang di parlemen.

ERC, yang dipimpin oleh 13 deputi, pada Sabtu, membenarkan pihaknya akan abstain saat pemungutan suara berlangsung, kata seorang anggota partai senior.

Dengan demikian, pemerintah yang berkoalisi dengan partai sayap kiri dapat mengesahkan usulan perpanjangan masa karantina.

Lewat pernyataan tertulisnya, ERC memutuskan abstain "karena perpanjangan itu akan jadi yang terakhir selama masa darurat berlangsung". (Reuters/antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Spanyol   Karantina   Covid-19  

Terpopuler