Jumlah Pasien Covid-19 Bertambah, Bu Risma: Bagi Saya itu Lebih Aman

Rabu, 13 Mei 2020 – 05:16 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Foto: Antara

jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak memungkiri saat ini jumlah pasien covid-19 di Surabaya terus bertambah.

Menurut Risma hal tersebut bisa membantu jajarannya untuk segera memutus rantai sebaran Covid-19 di wilayah Surabaya.

BACA JUGA: Tolak Pasien Covid-19 dari Daerah Lain, Bu Risma Dikritik Dokter Joni dan Pemprov Jatim lagi

Risma sendiri tidak mempermasalahkan data pasien yang terus bertambah tersebut. Dia berpendapat bahwa hal ini bukanlah kesalahan yang perlu ditutupi, tetapi harus segera disembuhkan.

“Saya gak apa terdeteksi banyak, bagi saya itu lebih aman. Saya bisa mengamankan warga yang lain. Ada yang bilang itu aib, seolah orang yang tinggal di Surabaya itu penyakitan,” kata Risma, saat berada di Balai Kota Surabaya.

BACA JUGA: Khofifah dan Risma Sepertinya Sulit Berkoordinasi

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 itu pun beranggapan, bahwa diketahuinya secara tepat jumlah pasien, bisa membantu pihaknya ketika melakukan tracing.

Karena selama ini, cara penelusurannya memang dimulai dari pasien yang terkonfirmasi.

BACA JUGA: Tegas! Bu Risma Ogah Warga Daerah Lain Dirujuk ke RS Kota Surabaya

“Semakin saya bisa mendeteksi itu, semakin bagus. Justru saya harus cari sebanyak mungkin, terutama yang bisa kami tracing. Yang kami tracing, kami tes yang ada hubungan atau kontak erat wajib dilakukan rapid tes,” tegas Risma.

Risma menambahkan, tambah bagus bila seorang pasien langsung dapat diketahui kondisinya. 

Menurutnya, jika tak segera terbaca, bisa membahayakan masyarakat luas.

“Daripada dia ke mana-mana. Mending kita ketahui. Kalau dia udah ketahuan kan baru kita lakukan tindakan. Nanti kalau saya diamkan, bisa menular ke mana-mana. Orang enggak salah aja bisa kena (Covid-19),” jelas Risma.

Saat ini, Pemkot Surabaya sudah melakukan tes swab, ke masyarakat yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien terkonfirmasi positif.

Risma mengklaim bila pengecekan tersebut menggunakan dana APBD.

“Kami kemarin sudah mulai mengadakan sendiri. Kalau pakai APBD prosesnya bayar, jadi kami bayar. Mulai hari ini kita mulai dibantu BNPB untuk rapid test, banyak jumlahnya (sampai) 10 ribu kalau nggak salah. Reagen untuk swab kurang lebih 5 ribu,” pungkas Risma. (ngopibareng/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler