JAKARTA - Jumlah penderita HIV/AIDS di tanah air terus bertambahItu merupakan lampu kuning bagi pemerintah untuk mewaspadai peningkatan jumlah kasus dan penderita penyakit tersebut
BACA JUGA: KontraS Tuding Densus 88 Langgar HAM
Sekretaris Jenderal Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional Nafsiah Mboi membenarkan kabar peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS tersebutDia menuturkan, hal itu terjadi karena beberapa sebab
BACA JUGA: E-KTP Tuntas Pada 2013
Pertama, mulai ada kesadaran dari masyarakat untuk memeriksakan diri sehingga segera diketahui kasus penderita HIV/AIDSBACA JUGA: Besok Wako Tomohon Dicecar KPK Lagi
Yang terakhir, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh tersebut terus menyebar."Kebanyakan kasus akhir-akhir ini terjadi karena perilaku seksual, terutama yang berisikoSelain itu, pemakaian kondom masih kurangItu cerita lama, tetapi memang sulitBagaimana kita bisa memaksa seseorang menggunakan pengaman? Dari segi agama, lokalisasi bisa saja dibubarkanTetapi, pelacuran jalan terus," ujar Nafsiah ketika dihubungi Indopos (grup JPNN) di Jakarta, Minggu (26/9).
Berdasar data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pada triwulan kedua 2010 terdapat penambahan 1.206 kasus AIDSSampai 30 Juni 2010, kasus AIDS yang dilaporkan sejak 1978 berjumlah 21.770Itu berasal dari 32 provinsi serta 300 kabupaten dan kota di tanah air
Rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3:1Kasus terbanyak dilaporkan terjadi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Papua, Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat.
Tingkat kumulatif kasus AIDS nasional sampai 30 Juni 2010 adalah 9,44 kasus per 100 ribu pendudukRate kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan terdapat di Papua, yakni 14,34 kali angka nasionalDi urutan berikutnya, ada Bali (5,2 kali angka nasional) dan Jakarta (4,4 kali angka nasional).
Sementara itu, untuk HIV positif, ada 44.292 kasus dengan rate positif rata-rata 10,3 persenKasus baru pada triwulan kedua 2010 berjumlah 3.916Daerah dengan kasus HIV positif paling banyak adalah Jakarta (9.804 kasus), Jawa Timur (5.973 kasus), dan Jawa Barat (3.798 kasus).
Menurut Nafsiah, KPA sudah berusaha memberikan pendidikan kepada pekerja seks komersial (PSK)Tetapi, banyak PSK yang tetap enggan mengikutinyaBahkan, belakangan muncul banyak gerakan antikondom"Pembubaran lokalisasi tak akan menyelesaikan masalah HIV/AIDSMalah bisa menambah masalah," tutur mantan ketua Komite Hak-Hak Anak untuk PBB tersebut.
Dengan terus bertambahnya kasus HIV/AIDS, dia menyatakan tidak bisa menjanjikan Indonesia sanggup memenuhi target Tujuan Pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals (MDGs) yang sudah ditetapkan oleh PBB pada 2015Tapi, jika pemerintah pusat maupun daerah bisa memaksakan atau membuat semacam peraturan wajib kondom, target tersebut bisa dicapai.
"Kami sudah empat tahun terus-menerus melakukan lobi dan advokasi dengan DPR dan DPRDTetapi, kami dimarahiMereka bilang, kami mau melegalkanPadahal, itu bukan legalisasi," jelas dia.
Nafsiah menyebut, sudah ada beberapa daerah yang membuat peraturan wajib kondom tersebutSalah satunya adalah Jawa TimurTetapi, penerapannya tetap sulit"Kami berusaha betul secara persuasifKami berdayakan PSK," tegas dia(cdl/c11/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 18 Petugas Haji Pendahulu Berangkat 1 Oktober
Redaktur : Tim Redaksi