Jumlah Penderita HIV/AIDS Daerah Ini Mengkhawatirkan, Angkanya Wow Banget

Kamis, 01 Desember 2016 – 10:36 WIB
Ilustrasi. Foto: pixabay

jpnn.com - PADANG — Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) melansir data terbaru jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) di Sumbar tahun ini.

Jumlah itu cukup mengkhawatirkan karena totalnya mencapai 1.192 orang. 

BACA JUGA: Siap-Siap, Pemkot Surabaya Bakal Belanjakan Dana Rp 8,5 Trilliun

Penderitanya terbanyak dari kalangan penyuka hubungan sesama jenis atau homoseksual. 

“Di seluruh kabupaten dan kota sudah ditemukan kasusnya (HIV/AIDS),” ungkap Sekretaris KPA Sumbar Efrida Aziz kepada Padang Ekspres.

BACA JUGA: Ngamuk Kartu Tertelan, Ajak Mesin ATM Berkelahi

Menurutnya, jumlah penderita sangat banyak mengkhawatirkan bagi Sumbar. Paling banyak berada di Kota Padang dengan jumlah mencapai 557 orang. “Semua data itu, bersumber dari Kementerian Kesehatan,” tandasnya.

Penularan virus HIV/AIDS bisa terjadi karena faktor pergaulan bebas atau berhubungan badan secara bebas, kumpul kebo, dan penggunaan narkoba dengan jarum suntik.

BACA JUGA: Tujuh SKPD Pemko Medan Diawasi KPK dan Saber Pungli

Oleh karena itu, dia mengimbau agar masyarakat waspada. “Penularan penyakit ini bisa terjadi secara sederhana, seperti penggunaan pisau cukur di tempat pangkas atau salon,” katanya.

Saat ini, katanya, KPA sedang fokus menyosialisasikan agar penyakit itu tidak merambah lebih luas di Sumbar. 

Sosialisasi lebih intens dilakukan di tingkat sekolah menengah karena remaja paling rentan terhadap pergaulan yang merusak.

“Remaja umur 15 tahun sampai 19 tahun paling rawan terjangkit. Mereka masih memiliki kepribadian yang belum dewasa atau mudah terpenguruh hal-hal bersifat buruk,” ujarnya.

KPA meminta bupati dan wali kota se-Sumbar turut menyikapi persoalan munculnya virus HIV/AIDS. 

“Bupati dan wali kota harus aktif juga menyosialisasikan agar penyakit mematikan tersebut tidak berkembang. Surat edaran Gubernur juga sudah ada untuk pencegahan penyakit ini di daerah,” ujarnya.

Cara mencegah paling baik agar tidak berkembang, katanya dimulai dari sendiri dan orang yang tinggal di lingkungan sekitar. 

Lalu, selalu mengingatkan keluarga agar menjauhi penyebab yang bisa menularkan virus tersebut.(wni/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... NTT Ikut Berjuang untuk Nusantara, Nih Penampakannya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler