Jumlah Penderita HIV/AIDS Melonjak

Minggu, 05 Desember 2010 – 10:31 WIB

MALANG – Jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Malang mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun laluDari jumlah sebanyak 900 pasien kini meningkat menjadi sebesar 1546 pasien

BACA JUGA: Wortel Berlafadz Allah Gegerkan Warga

Orang Dengan HIV/AIDS (ODA) pun tetap mengkhawatirkan perlakukan diskriminasi dari warga awam.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr
Enny Sekar Rengganingati menyebut jumlah kasus temuan HIV/AIDS di Kota Malang mengalami peningkatan drastic hingga berjumlah 1546 kasus

BACA JUGA: Jamin Seleksi CPNS Tanpa Joki

Kelompok terbesar pasien hampir 60 persen berasal dari  kelompok Injection Drug User (IDU) disusul 30 persen berikutnya berasal dari kelompok pelaku sex bebas dan 10 persen sisanya berasal dari kelompok pasangan ODA atau ibu rumah tangga, pengguna tattoo dan dari bayi yang tertular dari ibunya


” Jumlah kasusnya memang meningkat, jumlah kematiannya juga cukup besar mencapai 80 kasus sejak HIV/AIDS ditemukan tahun 2005,” kata Enny

BACA JUGA: Kejar OTK, Napi Tewas Tertembak

Sedangkan dari kelompok usia, pasien dari usia produktif antara 20 hingga 40 tahun menjadi pasien terbanyak di Kota Malang, disusul usia manula diatas 40 tahun dan kemudian usia balita.Temuan itu didapat dari 6 klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang ada di Malang, diantaranya di RSI Unisma, RSU Dr Saiful Anwar Malang, Puskesmas Kendal Sari dan Puskesmas Dinoyo Kecamatan Lowokwaru, Puskesmas Arjuno Kecamatan Klojen, dan Puskesmas Cipto Mulyo di Kecamatan Sukun.

Di klinik VCT RSI Unisma saja ada 40 penderita HIV yang tetap melanjutkan perawatan hingga saat iniDua diantaranya adalah ibu rumah tangga yang baru diketemukan sejak tahun lalu”Kelompok ibu rumah tangga ini juga mulai rentanDua HIV positif kami ini tertular dari suami mereka yang telah meninggal sebelumnya,” ujar Humas RSI Unismas Dedik Darwanto

Satu pasien yang juga korban adalah seorang balita berusia 3 tahun yang kini tinggal di sekitar Buring Kecamatan KedungkandangBalita ini diketahui positif karena tertular dari ibunya yang melahirkan dengan proses normalSementara bapak balita telah meninggal terlebih dahulu karena AIDS” Keluarga balita tidak mengetahui status balita ini, hanya ibunya saja yang tahuKami juga khawatir kalau lingkungan tau status balita hidupnya akan lebih susah lagi karena diawasi oleh lingkungan sekitar,” imbuhnya.

Selain temuan di klinik medis dan surfey lapangan, di Lapas Lowokwaru Malang juga ditemukan 4 narapida yang berstatus Positif HIVEmpat napi positif itu merupakan napi dari tindak pidana narkotikaKalapas Kelas I Lowokwaru Malang Wibowo Joko Harjono Bc IP SH MH menyebutkan empat napi itu sengaja tidak dibedakan ruangan dan selnya dari napi lain yang bukan ODA” Kalau dibedakan itu melangar hak asasi manusia (HAM), hanya saja status mereka (HIV positif) hanya diketahui oleh keluarga dan kalapas saja,” kata kalapas yang akrap disapa Joko iniWalaupun di dalam sel, empat napi ODA ini juga mendapatkan terapi Antiretroviral (ARV) secara berkala dari klinik VCT di dalam lapas

Kekhawatiran akan perlakuan diskriminatif dari orang awam juga dirasakan Khrisna Andi usia 31 tahun warga asal Mangli JemberODA yang diketahui positif sejak 2005 silam ini mengaku tidak membeberkan statusnya pada lingkungan kontrakannya di sekitar Dinoyo” Tidak serta merta saya menunjukkan status sayaKalau mereka tahu atau bertanya tentu saya jawab, kalau tidak ya tidakSaya kan juga sudah dibekali dengan pengetahuan cara mencegah penularan HIV, dan penyakit ini juga sangat tidak mudah menularnya,” tutur Khrisna yang kini aktif di klinik VCT RSI Unisma Malang.

Protolan Universitas Merdeka ini memang tidak menunjukkan gejala fisik yang berbedaGerakannya gesit, kulitnya cerah, bahkan cara berpakaiannya juga rapi dan terlihat bersihMantan pecandu Putaw sejak 1997 hingga 2005 ini juga mengakui dirinya selama ini terbuka pada kelompok VCT, keluarga dekatnya serta keluarga kekasihnya” Saya punya pacar sejak satu tahun terakhirDia wanita biasa yang bekerja di kantor dan tidak mengidap HIVKeluarganya menerima saya dengan baik seperti juga keluarga saya,” ucap KhrisnaKhrisna menjalani terapi dengan mengkonsumsi dua jenis kablet ARV setiap 12 jam sekali(pit)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aparat Bantah Serbu Markas OPM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler