WAMENA - Adanya pernyataan dari Wakil Ketua Komnas HAM Papua Mathius Murib yang mengatakan bahwa aparat menyerbu markas OPM Bolakme, dinilai sebagai pernyataan yang tidak mendasarKomandan Kodim (Dandim) 1702/JWY Letkol Infanteri Seftinus Edward Ginting kepada wartawan sepulangnya dari Kampung Bandua Distrik Bolakme, Jumat (3/12), mengatakan, sebelum menyampaikan informasi ke publik, Mathius Murib seharusnya menyertakan bukti-bukti.
"Aparat tidak menyerang markas OPM
BACA JUGA: Surabaya Terendam Banjir
Saat itu aparat mendengar informasi kalau ada pengibaran bendera Bintang Kejora di YugumBACA JUGA: Pemprov Sulut Siapkan Permohonan ke KPK
Di tengah perjalanan, anggota diserang dan dihujani dengan ratusan anak PanahBACA JUGA: 12 Ibu Hamil Terinfeksi HIV-AIDS
Karena diserang itulah, kemudian anggota mengeluarkan tembakan peringatan," jelas Dandim."Bagaimana aparat menyerang markasnya, sedangkan jaraknya sangat jauh di atas gunung, belum sampai aparat sudah di hujani dengan anak panah," sambung DandimSoal adanya warga yang menjadi korban Dandim mengungkapkan, untuk mengecek kebenaran informasi tersebut, pihaknya mengecek langsung ke BanduaNamun saat tiba di Bandua tidak menemukan adanya warga yang dirawat di Bandua.
"Saya baru pulang dari sana (Bandua)Di sana itu tidak ada rumah sakit seperti yang dibilang Mathius Murib, yang ada PosyanduSaya tanya petugas dan masyarakat di ana, mereka bilang tidak ada orang sakit, bahkan saat saya menanyakan dua nama yaitu Atili Wenda (35) dan Melus Tabuni (46) warga di sana tidak ada yang mengenal nama TersebutKalau ada korban, mana buktinya? Silahkan saja Komnas HAM datangi mereka dan tunjukkan buktinya," tegas Dandim(lmn/fud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masjid LDII Dibakar Massa
Redaktur : Tim Redaksi