Aparat Bantah Serbu Markas OPM

Sabtu, 04 Desember 2010 – 09:15 WIB

WAMENA - Adanya pernyataan dari Wakil Ketua Komnas HAM Papua Mathius Murib yang mengatakan bahwa aparat menyerbu markas OPM Bolakme, dinilai sebagai pernyataan yang tidak mendasarKomandan Kodim (Dandim) 1702/JWY Letkol Infanteri Seftinus Edward Ginting kepada wartawan sepulangnya dari Kampung Bandua Distrik Bolakme, Jumat (3/12), mengatakan, sebelum menyampaikan informasi ke publik, Mathius Murib seharusnya menyertakan bukti-bukti.

"Aparat tidak menyerang markas OPM

BACA JUGA: Surabaya Terendam Banjir

Saat itu aparat mendengar informasi kalau ada pengibaran bendera Bintang Kejora di Yugum
Selanjutnya polisi dan beberapa anggota TNI naik ke gunung mengecek kebenaran informasi itu

BACA JUGA: Pemprov Sulut Siapkan Permohonan ke KPK

Di tengah perjalanan, anggota diserang dan dihujani dengan ratusan anak Panah
Akibatnya, 1 anggota terkena anak panah di tangan dan kena lemparan batu

BACA JUGA: 12 Ibu Hamil Terinfeksi HIV-AIDS

Karena diserang itulah, kemudian anggota mengeluarkan tembakan peringatan," jelas Dandim.

"Bagaimana aparat menyerang markasnya, sedangkan jaraknya sangat jauh di atas gunung, belum sampai aparat sudah di hujani dengan anak panah," sambung DandimSoal adanya warga yang menjadi korban Dandim mengungkapkan, untuk mengecek  kebenaran informasi tersebut, pihaknya mengecek langsung ke BanduaNamun saat tiba di Bandua tidak menemukan adanya warga yang dirawat di Bandua.

"Saya baru pulang dari sana (Bandua)Di sana itu tidak ada rumah sakit seperti yang dibilang Mathius Murib, yang ada PosyanduSaya tanya petugas dan masyarakat di ana, mereka bilang tidak ada orang sakit, bahkan saat saya menanyakan dua nama yaitu Atili Wenda (35) dan Melus Tabuni (46) warga di sana tidak ada yang mengenal nama TersebutKalau ada korban, mana buktinya? Silahkan saja Komnas HAM datangi mereka dan tunjukkan buktinya," tegas Dandim(lmn/fud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masjid LDII Dibakar Massa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler