jpnn.com, JAKARTA - Saat ini ada 2,07 persen penduduk Indonesia atau sekitar 3,3 juta orang yang buta aksara. Angka itu hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Data dan Statistik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Survei dilakukan untuk penduduk usia 15-59 tahun itu tak jauh beda dengan tahun sebelumnya yang menunjukkan 3,4 juta orang masih buta aksara. Kemendikbud terus mendorong agar setiap propinsi mengentaskan buta aksara tersebut.
BACA JUGA: 3,3 Juta Penduduk Indonesia Masih Buta Aksara
”23 provinsi sudah berada di bawah angka nasional masyarakat buta aksaranya,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas) Harris Iskandar.
Masih terdapat 11 provinsi memiliki angka buta huruf di atas angka nasional. Misalnya saja NTB 7,91 persen, Bali 3,57 persen, Jawa Timur 3,47 persen , dan Jawa Tengah 2,20 persen. Sementara 23 provinsi lainnya sudah berada di bawah angka nasional.
BACA JUGA: Perangi Buta Aksara, Ubah Gang Setan jadi Gang Santun
Menurut data yang dimiliki Kemedikbud, perempuan memiliki angka buta aksara lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Catatan Kemendikbud ada 1.157.703 orang laki-laki yang masih buta huruf. Sedangkan perempuan buta aksara mencapai 2.258.990 orang.
”Perlu peran pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk bersama-sama dalam penuntasan buta aksara,” ungkap Harris
BACA JUGA: Ini Daftar Penerima Penghargaan Anugerah Aksara 2017
Lebih lanjut Harris mengatakan bahwa Kemendikbud telah merumuskan upaya penuntasan buta aksara. Tentu hal itu diprioritaskan pada kabupaten/kota yang persentase buta aksara di atas 4 persen. selanjutnya komunitas adat terpencil/khusus serta daerah 3T.
”Langkah lainnya adalah peningkatan kapasitas dan kompetensi tutor pendidikan keaksaraan, mendiversifikasikan layanan program,” tutur Harris.
Dia juga mengatakan bahwa Kemendikbud turut memperingati Hari Aksara Internasional yang telah digagas UNESCO pada tanggal 8 hingga 19 September 1965. Sejak saat itu diputuskan jika setiap tanggal 8 September merupakan Hari Aksara Internasional. Tema yang diusung oleh UNESCO tahun ini adalah Literacy and Skills Development.
Sedangkan Kemendikbud menetapkan tema nasional Mengembangkan Keterampilan Literasi yang Berbudaya. ”Peringatan HAI yang dirayakan seluruh warga dunia merupakan kesempatan bagi pemerintah dan seluruh masyarakat untuk menyoroti peningkatan tingkat melek huruf di dunia, dan merenungkan tantangan keaksaraan yang tersisa di dunia,” tutur Harris.
Peringatan hari aksara internasional tahun ini secara nasional dipusatkan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. (lyn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud Targetkan Angka Buta Aksara di Bawah 2 Persen
Redaktur & Reporter : Soetomo