jpnn.com - JAKARTA - Junus Pakai Pelicin Rp 250 Juta Gagal jadi Polisi, Komentar Mas Sugeng IPW Tegas.
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso merespons ulah oknum polisi di Polres Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang diduga menipu calon siswa (Casis) Polri.
BACA JUGA: 6 Pernyataan Terbaru Fahri si Calon Bintara Polri, yang Terakhir, Aduh
Menurut Sugeng, bila cukup bukti oknum polisi inisial Aipda AA tersebut harus disanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) alias dipecat.
"Bila cukup bukti harus di-PTDH," kata Sugeng kepada JPNN.com, Minggu (23/10).
BACA JUGA: Oknum Polisi Dipecat Gegara Terlibat Suap Penerimaan Casis Bintara Polri
Perkara dugaan penipuan ini sedang ditangani Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda NTT.
Namun, Sugeng mendesak agar perkara yang melibatkan oknum polisi tersebut dibawa ke pengadilan umum.
BACA JUGA: Irjen Teddy Coreng Wajah Polri, IPW Minta Sikap Tegas Kapolri
"Kasus pidana penipuannyan diajukan ke peradilan umum," ujar Sugeng.
Sugeng juga mendesak Kapolda NTT Irjen Johanis Asadoma agar meminta anak buahnya di bagian Bidpropam memeriksa anggota polisi itu.
"Kapolda NTT Irjen Jhoni Asadoma harus memerintahakan Bidpropam Polda NTT untuk memeriksa terduga anggota Polri di NTT tersebut," tegas Sugeng.
Pakai Pelicin Rp 250 Juta Gagal jadi Polisi
Sejauh ini, jumlah korban penipuan terhadap pelamar calon polisi itu ada dua orang.
Salah satunya ialah Junus Dami yang merupakan pelamar calon Bintara Polri yang dinyatakan tak lulus tes karena tidak memenuhi syarat pada 2021.
Sebelum Junus Dami ikut tes, orang tuanya sudah memberikan uang Rp 250 juta kepada oknum Polisi di Rote Ndao.
Uang itu diperoleh orang tua korban dari meminjam di bank dan koperasi.
Kini orang tua korban harus mencicil pinjaman bank Rp 4 juta per bulan meski anaknya gagal jadi polisi. (cr3/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama