OSAMA Bin Laden boleh saja mati, namun bukan berarti ancaman terorisme dari para ikhwan jihadi (militan Islam, Red) langsung lenyap seperti anak ayam kehilangan indukSetidaknya inilah yang diyakini oleh Ali Fauzi, aktivis Jamaah Islamiyyah yang juga baru saja merampungkan tesisnya tentang deradikalisasi di Indonesia
BACA JUGA: Hanya Shock Sesaat
"Mungkin memang iya bila ada penurunan kualitas serangan secara sementara
BACA JUGA: Mujahid Berjuang Bukan untuk Osama
Keyakinan ini didasarkan atas sejumlah hal
BACA JUGA: Perompak Somalia Sandera 13 WNI
"Ada Umar Khattab, Samir Bassayev di Chechnya, kemudian ada Muhammed Atta (komandan peledakan WTC), ada Ayman Al-ZawahiriSelalu saja ada dan berganti terus," ucapnyaArtinya, banyak tanzhim jihadi yang tak hanya berkiblat pada konsep jihad Al-QaedahYang kedua, para ikhwan jihadi tak menggantungkan seluruh upaya jihadnya pada kepemimpinan"Untuk kepentingan teknis dan strategis, semua sel yang terpisah bisa secara mandiri bergerakIni sudah menjadi pedoman umum seluruh ikhwan jihadi di seluruh dunia," paparnyaIni supaya, bila salah satu tokoh utama tertangkap atau terbunuh, maka gerakan tidak ikut mati bersamanya.
Yang ketiga, bisa dilihat dari tujuan para ikhwan jihadi ini"Ada dua yang ditujuKalau tidak Asy-Syayyadah (kemenangan) ditambah ghominah (pampasan perang) sebagai bonusnya, maka tujuan lainnya adalah Asy-Syahidah (mati syahid)," ucapnya. Dengan tujuan menang (Asy-syayyadah) atau mati (Asy-syahidah), maka sulit diharapkan para ikhwan jihadi ini akan loyo bila pemimpinnya tertangkap
Menurut Ali Fauzi, meski Osama terbunuh seratus kali pun, pemikiran-pemikirannya sudah benar-benar tertanam pada siapa pun yang menjadi aktivis tanzhim jihadiAli Fauzi tak bohongSejumlah gerakan terorisme di Asia Tenggara menunjukkan hal tersebutKelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan, misalnyaMeski kini tak pernah mendapat dana dari Al-Qaedah (dan dapat dana dari penculikan dan perompakan), kelompok ini tetap berafiliasi dengan Al-Qaedah
Begitu pula dengan gerakan Jamaah Islamiyyah di IndonesiaKetika sejumlah pentolannya telah tertangkap dan dieksekusi seperti Ali Ghufron, Amrozi, Imam Samudera, DrAzahari, Noordin Mohd Top, Djaja, dan sederet nama lainnya, teror bom masih terjadiMeski kualitasnya menunjukkan penurunan skala kerusakan
Namun, bagaimanapun juga, tetap sulit untuk menyebut kelompok tanzhim jihadi di Indonesia telah menyerah dan menghentikan aksinya di Indonesia"Karena akar pemikiran yang ditanam adalah pembebasan Umat Islam dari hegemoni Barat, yang diwakili AmerikaDan sadar atau tidak, sejumlah kebijakan Amerika, justru mempertebal keyakinan ituSeperti keberpihakannya pada Israel," urainya(ano)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Osama Warisi Aset Ortu Jutaan Dolar
Redaktur : Tim Redaksi