Juventus Juara, Sarri Malah Berlari Meninggalkan Lapangan

Senin, 27 Juli 2020 – 09:28 WIB
Pelatih Juventus Maurizio Sarri mengamati para pemainnya dari tepi lapangan dalam pertandingan Liga Italia melawan Sampdoria yang dimainkan di Stadion Allianz Arena, Turin, Minggu (26/7/2020). (ANTARA/AFP/MARCO BERTORELLO)

jpnn.com, ITALIA - Juventus dipastikan menjuarai Liga Italia musim 2019-2020, usai menaklukkan Sampdoria 2-0, Senin (277) dini hari.

Kemenangan pada laga ke-36 ini membawa Juventus mengantongi angka 83 poin di puncak klasemen.

BACA JUGA: Juventus Pastikan Gelar Serie A Sembilan Kali Beruntun

Perolehan tersebut tidak mungkin lagi dapat dikejar Inter Milan yang berada di peringkat kedua (76 poin) dan Atalanta (75 poin), sementara Liga Italia hanya tinggal menyisakan dua pertandingan sisa.

Uniknya, pelatih Juventus Maurizio Sarri malah berlari menuju ruang ganti begitu wasit meniup pluit panjang.

BACA JUGA: Lihat yang Terjadi di Ruang Ganti Setelah Juventus Juara Serie A

Sebagai seorang perokok, apakah Sarri langsung keluar lapangan agar dapat merokok?

"Saya meninggalkan lapangan karena saya berusaha menghindari siraman air, sebab itu pasti akan dilakukan, namun saya tidak mampu menghindar," ujar Sarri.

BACA JUGA: Juventus Vs Sampdoria, Kalah Bisa Berakibat Fatal Bagi si Nyonya Tua

Mengantarkan Juventus juara merupakan gelar perdana Sarri di Liga Italia, setelah sebelumnya memenangi Liga Europa saat menukangi Chelsea dan menjadi pelatih paling tua yang memenangi scudetto, yakni 61 tahun enam bulan.

"Ini tentu saja merupakan perasaan yang istimewa. (Liga) ini sulit dimenangi, bahkan lebih sulit lagi untuk tetap meraih kemenangan, sebab menerima anugerah di olahraga ini merupakan kebohongan terbesar di dunia," ucapnya kepada Sky Sport Italia.

Sarri mengakui, perjalanan panjang timnya bukan merupakan sesuatu yang mudah untuk dilalui.

"Ini merupakan perjalanan yang panjang, berat dan membuat stres. Skuat ini layak mendapat kredit karena terus menemukan rasa lapar dan determinasi untuk terus melaju setelah delapan kemenangan beruntun," ucapnya.

Juve menjadi klub pertama di lima liga papan atas Eropa yang mampu meraih sembilan gelar secara beruntun.

"Cristiano Ronaldo dan Dybala membuat perbedaan di lapangan, tentu saja mereka layak mendapat kredit, namun klub di belakang mereka sangat penting. Kami memiliki presiden dan direktur-direktur yang menghadiri latihan setiap hari, ada di sana untuk bertukar pikiran, mencari tahu apakah perlu sesuatu dan perlu menambah bensin di tangki tim ini," katanya.

Sarri juga bergurau sambil merendah saat ditanya apa yang disampaikan kepada para pemainnya setelah memastikan gelar juara?

"Saya katakan kepada mereka, jika Anda menang bersama saya yang tidak pernah memenangi apapun, (kualitas) Anda pasti benar-benar bagus," pungkas Sarri bergurau.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler