Kabar Baik, Kemenhub Siapkan 6 Koridor untuk Layanan BTS Teman Bus di Surabaya

Kamis, 25 November 2021 – 21:16 WIB
Webinar Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan di Kawasan Perkotaan dengan Skema BTS di Kota Surabaya, Rabu (24/11). Foto: Kemenhub

jpnn.com, SURABAYA - Kementerian Perhubungan akan menyiapkan enam koridor yang akan melayani masyarakat Surabaya dan sekitarnya dalam layanan buy the service (BTS) Teman Bus.

Direktur Angkutan Jalan Suharto menyebutkan sebanyak 104 bus jenis low deck 12 meter akan melayani enam koridor tersebut dengan jam operasional mulau pukul 15.00 hingga 20.00 WIB.

BACA JUGA: Kemenhub Hadirkan Layanan BTS Teman Bus di Makassar, Cek Rutenya

“Kehadiran transportasi umum saat ini menghasilkan efisiensi pergerakan lalu lintas yang ada di jalan raya di kota-kota besar saat ini, termasuk Surabaya," kata Suharto pada Webinar Pengembangan Angkutan Massal Berbasis Jalan di Kawasan Perkotaan dengan Skema BTS di Kota Surabaya, Rabu (24/11).

Pejabat Ditjen Perhubungan Darat itu menegaskan peran transportasi dalam melayani kebutuhan masyarakat perkotaan dirasa sangat penting.

BACA JUGA: Kemenhub Hadirkan Layanan BTS Teman Bus di Medan, Cek Rutenya

Karena itu, Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia merupakan target yang tepat untuk menerima layanan BTS Teman Bus.

Saat ini beberapa kota sudah mulai menjalankan program BTS Teman Bus, seperti Medan, Denpasar, Palembang, Solo, Yogyakarta, dan Makassar.

BACA JUGA: Teman Bus Melayani 1 Juta Perjalanan Pelanggan

Hingga 22 November, kehadiran Teman Bus secara nasional telah melayani 11,5 juta penumpang dengan 21,460 penumpang harian, serta total bus yang tersedia yakni 398 bus dan 111 feeder.

“Akan dipersiapkan juga beberapa fasilitas jalur khusus bus di beberapa kota dengan mempertimbangkan kapasitas BTS merupakan suatu konsep pelayanan angkutan umum yang memastikan headway sekitar 10-15 menit, dan load factor yang sesuai harapan," ujar Suharto.

Tak hanya itu, pengemudi juga dipastikan akan menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan kecepatan yang ditentukan, yaitu 40 kilometer perjam.

"Selain itu, standar kendaraan juga dipastikan selalu dalam kondisi prima," tegasnya.

Suharto mengatakan Kemenhub juga memiliki standar pelayanan minimal untuk operator yang menjalani program ini.

Untuk dapat memberikan kepastian dan kenyamanan bagi masyarakat, Teman Bus juga sudah memberikan layanan sistem informasi melalui aplikasi untuk memastikan posisi bus, berapa lama harus menunggu bus.

"Kita dapat men-downlod aplikasi Teman Bus untuk mendapatkan informasi-informasi lainnya,” jelas Suharto.

Dia menyampaikan saat ini ada rencana pengembangan sistem pembayaran bus dengan sistem cashless dan pilihan pembayaran menggunakan uang elektronik berbasis kartu chip maupun server based.

“Meski saat ini masih gratis, tidak dikenakan biaya, dalam waktu yang tidak terlalu lama kami akan menerapkan tarif yang wajar dan mudah dijangkau semua kalangan mulai dari pelajar hingga masyarakat umum," ungkapnya.

Suharto pun mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan angkutan umum.

Sebab, semakin banyak pengguna kendaraan pribadi akan memperburuk kondisi transportasi, mulai dari kemacetan, polusi udara.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur Nyono menyampaikan pihaknya sangat mendukung program Kemenhub untuk segera mengoperasikan BTS Teman Bus di Surabaya.

Program ini dinilai menjawab sejumlah tantangan transportasi umum di Surabaya dan sekitarnya atau yang sering disebut Gerbangkertosusila (Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan).

“Pergerakan orang di Gerbangkertosusila mencapai 1.274.561 orang per hari, terlebih Surabaya sebagai kota terbesar ke-2 di Indonesia. Untuk itulah kami terpacu untuk segera mengerjakan program BTS," ungkap Nyono.

Akademisi sekaligus pengamat transportasi Djoko Setijowarno dalam kesempatan itu menyampaikan tiga tujuan subsidi angkutan penumpang umum, yatu timulus pengembangan angkutan, meningkatkan minat penggunaan, dan kemudahan mobilitas masyarakat di kawasan perkotaan.

“Kalau bicara angkutan umum, artinya kita bicara sistem karena ada pola operasi, sarana, kelembagaan, dan eksternalitasnya. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana pemerintah pusat membantu biaya operasional, yang mana sejak 2004 (bentuk bantuannya) adalah pembagian bus,” kata Djoko.

Turut hadir dalam webinar ini sebagai penanggap, yakni Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irfan Wahyu Drajat.

Dalam webinar ini diundang sebagai peserta, yaitu dari anggota Komisi V DPR, Forkopimda Jawa Timur, BPTD Wilayah XI Provinsi Jawa Timur, internal Kemenhub, dan akademisi di perguruan tinggi Surabaya maupun Bali. (mrk/jpnn)


6 Koridor yang akan Dilayani BTS Teman Bus di Surabaya:

Koridor 1: Terminal Purabaya- Tanjung Perak via Raya Darmo
Koridor 2: Raya Lidah Wetan- Karang Menjangan-ITS
Koridor 3: Terminal Purabaya- Kenjeran via MERR
Koridor 4: GBT-UNESA- Mastrip
Koridor 5: Terminal Benowo- Tunjungan
Koridor 6: Terminal Purabaya- Unair Kampus C

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tingkatkan Kompetensi Pengemudi Angkutan Barang, Kemenhub Gelar Sertifikasi


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler