jpnn.com, JAKARTA - Rencana normal baru dan faktor eksternal mendorong nilai tukar rupiah hari ini, Selasa (2/6), ditutup melonjak tajam terhadap dolar AS.
Rupiah begitu perkasa dengan penguatan tajam hingga 195 poin atau 1,33 persen menjadi Rp 14.415 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.610 per dolar AS.
BACA JUGA: Isu dalam Negeri Hong Kong Bikin Bising Rupiah
"Sentimen yang mendorong penguatan rupiah yaitu demo rusuh di AS, pelonggaran lockdown, dan rencana new normal di Indonesia," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Menurut Ariston, rupiah mendapatkan dorongan penguatan terhadap dolar AS karena kondisi demo rusuh di AS berpotensi mengganggu aktivitas ekonomi di "Negeri Paman Sam" itu.
BACA JUGA: Dadang Kuras Isi ATM Kekasih, Puluhan Juta Rupiah Habis Buat Bayar Utang dan Beli Susu Anak
Selain itu, pasar juga masih merespons positif rencana pembukaan kembali sebagian aktivitas ekonomi di tengah pandemi yang masih berlangsung.
"Tapi pasar masih mewaspadai potensi perang dagang AS-China. Kalau tidak ada perkembangan baru, mungkin besok rupiah bisa menguat lagi," ujar Ariston.
BACA JUGA: Samsung Galaxy S20 Ultra: Satu Shutter Tangkap 10 Foto dan 4 Video
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah di posisi Rp 14.485 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.415 per dolar AS hingga Rp 14.485 per dolar AS.
Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp 14.502 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 14.733 per dolar AS. (ant/jpnn)
Syahrini Dilecehkan:
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha