jpnn.com, LOMBOK - Kabar gembira datang dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk para guru yang ditempatkan di daerah terdepan.
Kemendikbud kini sedang merancang insentif bagi guru di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T) agar lebih semangat mengajar.
BACA JUGA: Keputusan MenPAN-RB Ini Bikin Rugi Guru Honorer Peserta Tes PPPK
"Itu yang sedang kami coba rancang apa saja insentif yang bisa dilakukan agar guru jauh lebih semangat," ujar Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim.
Nadiem menyatakan hal tersebut di sela meninjau pembelajaran tatap muka (PTM) di SD Negeri Dasan Baru, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (7/10).
BACA JUGA: Stok Vaksin Habis Sejak 3 Bulan Terakhir, Perlu Perhatian Pusat
Pria yang akrab disapa Mas Menteri itu mengatakan salah satu yang dilakukan untuk memotivasi semangat guru daerah 3T adalah memberikan tunjangan daerah khusus.
Itu adalah salah satu program yang terus berjalan.
BACA JUGA: Yusril Kirim Surat Penting ke Puan, Soal Keberatan Pemilihan Anggota BPK
"Itu tunjangan yang signifikan untuk daerah-daerah khusus, tetapi kami akan melihat ke depannya apalagi yang bisa dilakukan agar guru-guru dan kepala sekolah mau pindah ke daerah-daerah yang membutuhkan guru," ucapnya.
Selain merancang insentif, kata Mas Menteri, pihaknya juga membuka formasi guru penempatan daerah 3T.
Menurut dia, ada perbedaan jumlah orang yang mau mengajar dengan jumlah kebutuhan guru di daerah 3T.
"Tidak bisa memaksa guru mau lokasi di mana, tetapi ada perbedaan jumlah orang yang mau di situ dengan jumlah kebutuhan," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB Aidy Furqan juga mengakui masih kekurangan guru SMA dan SMK di daerah 3T.
Untuk itu, pihaknya akan menyebar para guru P3K secara merata ke daerah-daerah terpencil yang masih kekurangan.
Begitu juga dengan yang tidak lolos sebagai P3K akan diupayakan menjadi tenaga pendidik di daerah pelosok melalui guru daerah yang ditugaskan oleh gubernur.
"Nanti kalau yang tidak lulus jadi P3K, kami akan proses melalui guru daerah yang ditugaskan oleh Gubenur seperti hasil ujian kompetensi guru beberapa waktu lalu," pungkas Aidy.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang